Belajar dari Kematian Sulli, Ini Cara Cegah Orang Terdekat Bunuh Diri
- instagram @jelly_jilli
VIVA – Mantan personel girlband f(x), Sulli, baru saja dikabarkan meninggal dunia. Kabar duka ini juga telah dikonfirmasi oleh polisi. Menurut laporan polisi, manager Sulli menemukan penyanyi berusia 25 tahun itu di lantai dua rumahnya di Sujeong-gu, Seongnam, Gyeonggi, Korea Selatan, Senin, 14 Oktober 2019 pukul 3:21 PM.
Dikutip dari akun Twitter media lokal Korea Selatan, Kpop Herald, Sulli meninggal dunia karena bunuh diri dan saat ini investigasi mengenai kematiannya masih dilakukan oleh pihak kepolisian. Kabarnya polisi kini juga tengah mencari surat wasiat yang ditinggalkan Sulli.
Kejadian bunuh diri seperti yang dialami Sulli sebenarnya bisa diminimalisir jika ia segera mendapat pertolongan. Sayangnya, banyak orang tidak tahu hal yang harus dilakukan jika seorang mengatakan ingin bunuh diri.
Seperti dilansir dari Hel Guide, hal itu bisa diminimalisir salah satunya ialah dengan berempati dan menjadi pendengar yang baik. Biarkan orang yang kamu cintai tahu bahwa dia tidak sendirian dan kamu peduli.
Namun, jangan bertanggung jawab untuk menyembuhkan orang yang tersebut. Kamu dapat menawarkan dukungan, tetapi kamu tidak bisa membuat orang yang bunuh diri menjadi lebih baik. Ia harus membuat komitmen pribadi untuk pemulihan.
Dibutuhkan banyak keberanian untuk membantu seseorang yang ingin bunuh diri. Menyaksikan orang yang dicintai berurusan dengan pemikiran tentang mengakhiri hidupnya sendiri dapat membangkitkan banyak emosi yang sulit.
Hal lain yang bisa dilakukan iallah segera mencari bantuan profesional. Segera hubungi pusat krisis saran dan rujukan. Dorong orang tersebut untuk menemui profesional kesehatan mental, membantu menemukan fasilitas perawatan, atau membawa mereka ke janji temu dokter.
Jika dokter meresepkan obat, pastikan teman kamu atau orang terkasih meminumnya sesuai petunjuk. Waspadai kemungkinan efek samping dan pastikan untuk memberi tahu dokter jika orang tersebut tampaknya semakin memburuk. Sering dibutuhkan waktu dan kegigihan untuk menemukan obat atau terapi yang tepat untuk orang tertentu.
Kamu juga bisa bersikap proaktif. Mereka yang berpikir untuk bunuh diri sering tidak percaya bahwa mereka dapat ditolong, jadi kamu mungkin harus lebih proaktif dalam menawarkan bantuan. Mengatakan, "Hubungi aku jika kamu butuh sesuatu" terlalu samar. Jangan menunggu orang tersebut memanggil atau bahkan membalas panggilan kamu. Mampir, telepon lagi, ajak orang itu keluar.
Selain itu kamu juga mendorongnya untuk perubahan gaya hidup positif, seperti diet sehat, banyak tidur, dan keluar di bawah sinar matahari atau ke alam selama setidaknya 30 menit setiap hari. Latihan juga sangat penting karena melepaskan endorfin, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Kemudian kamu juga bisa membantu orang itu mengembangkan serangkaian langkah yang dia janjikan untuk diikuti selama krisis bunuh diri. Ini harus mengidentifikasi setiap pemicu yang dapat menyebabkan krisis bunuh diri, seperti peringatan kehilangan, alkohol, atau stres akibat hubungan. Juga termasuk nomor kontak untuk dokter atau terapis orang tersebut, serta teman dan anggota keluarga yang akan membantu dalam keadaan darurat.
Selanjutnya singkirkan alat bunuh diri yang potensial, seperti pil, pisau, pisau cukur, atau senjata api. Jika orang tersebut kemungkinan akan mengambil obat overdosis, simpan obat-obatan dalam keadaan terkunci atau berikan hanya ketika orang tersebut membutuhkannya.
Lanjutkan dukungan kamu dalam jangka panjang. Bahkan setelah krisis bunuh diri telah berlalu, tetap berhubungan dengan orang itu, secara berkala memeriksa atau mampir. Dukungan kamu sangat penting untuk memastikan teman atau orang yang kamu cintai tetap berada di jalur pemulihan.
Jika Kamu butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau Kamu melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri bisa menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119.