Gak Hanya Kepala, Kemoterapi juga Sebabkan Rontok di Area Kemaluan
- Instagram/@ria irawan
VIVA – Aktris senior Ria Irawan kembali mengunggah kabar terbaru tentang perjuangannya melawan kanker paru dan rahim yang dideritanya. Dalam unggahan terbarunya, ia mengunggah sebuah kolase foto saat ia tengah yoga, hingga berbaring dengan sang suami.Â
Meski tengah berjuang melawan penyakit yang dideritanya, senyum manisnya tetap tidak pernah hilang dari wajah Ria. Ria yang sebelumnya memiliki rambut hingga sebahu, kini terlihat pelontos usai menjalani sejumlah pengobatan. Pada 2015 lalu kepalanya juga sempat botak usai menjalani kemoterapi
Tapi, mengapa rambut orang yang menjalani kemoterapi menjadi rontok dan botak?
Seperti dilansir Mayo Clinic, obat kemoterapi adalah obat kuat yang menyerang sel kanker yang tumbuh cepat. Sayangnya, obat-obatan ini juga menyerang sel-sel lain yang tumbuh cepat di tubuh, termasuk yang ada di akar rambut.
Kemoterapi dapat menyebabkan rambut rontok di seluruh tubuh, tidak hanya di kulit kepala. Terkadang bulu mata, alis, ketiak, kemaluan dan rambut tubuh lainnya juga rontok. Namun, beberapa obat kemoterapi lebih mungkin menyebabkan kerontokan rambut daripada yang lain, dan dosis yang berbeda dapat menyebabkan apapun mulai dari penipisan hingga kebotakan total.
Untungnya, sebagian besar kerontokan rambut akibat kemoterapi bersifat sementara. Kamu bisa berharap untuk menumbuhkan kembali rambut tiga sampai enam bulan setelah perawatan berakhir.Â
Rambut biasanya mulai rontok dua hingga empat minggu setelah  memulai perawatan. Rambut bisa rontok sangat cepat sekaligus atau bertahap. Kamu mungkin akan melihat akumulasi rambut rontok di bantal, di sikat rambut atau sisir, atau di wastafel dan saluran pembuangan kamar mandi. Kulit kepala kamu juga mungkin terasa lunak.
Kerontokan rambut akan terus berlanjut selama perawatan dan hingga beberapa minggu sesudahnya. Sayangnya, tidak ada perawatan yang dapat menjamin rambut  tidak rontok selama atau setelah kemoterapi. Beberapa perawatan telah diselidiki sebagai cara yang mungkin untuk mencegah kerontokan rambut, tetapi tidak ada yang benar-benar efektif.