Jangan Sepelekan, Ini Beda Nyeri Dada Biasa dan Tanda Serangan Jantung

Ilustrasi serangan jantung.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Nyeri dada yang hebat seringkali ditengarai sebagai salah satu gejala serangan jantung. Tapi, tidak semua nyeri dada yang terjadi berarti pertanda seorang akan mengalami serangan jantung.

Suka Kol Goreng? Hati-hati, Dokter Tirta Ungkap Hubungannya dengan Risiko Penyakit Jantung Koroner

Penyakit seperti GERDjuga kerap kali menimbulkan gejala seperti nyeri dada yang hebat di dada. Gejalanya memang seringkali mirip dengan nyeri dada pada serangan jantung.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui nyeri dada yang merupakan tanda seorang terkena penyakit jantung. Lantas, apa sebenarnya perbedaan nyeri dada biasa dan tanda penyakit jantung?

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

"Tidak semua nyeri dada itu gejela dari penyakit jantung. Tapi tidak boleh lolos dan disepelekan. karena jika itu benar penyakit jantung akan parah risikonya," ungkap Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS MMC, Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD, KKV, FACC, FESC, dalam talkshow Gaya Hidup dan Penyakit Jantung, di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019.

Ia menjelaskan bahwa ada gejala khusus nyeri dada yang menjadi tanda seorang terkena penyakit jantung. Salah satunya ialah nyeri tersebut tidak terlalu tajam,dan nyeri itu bisa menjalar ke lengan serta leher.

Cegah Serangan Jantung Sejak Dini, IDI Kota Bekasi Berikan Informasi Pengobatan

"Kemudian nyeri itu tidak harus selalu dipicu aktivitas. Kalau nyeri setelah aktivitas kemudian setelah istirahat itu hilang lagi, itu bukan nyeri gejala penyakit jantung.

Sementara nyeri dada yang ditimbulkan dari GERD sendiri biasanya ditimbulkan oleh konsumsi makanan tertentu. Lebih jauh, gejala penyakit jantung juga tidak harus selalu ditandai dengan nyeri dada. Oleh karena itu, penting untuk mengenali faktor risiko lainnya seperti juga gaya hidup.

Seperti diketahui, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya 15 dari 1000 orang atau sekitar 2,8 juta individu di Indonesia menderita penyakit jantung. (rna)

Dokter Gia Pratama

Dokter Gia Pratama Beberkan Penyakit yang Paling Banyak Sebabkan Orang Masuk IGD

Dokter Gia menerangkan bahwa penyakit yang paling sering atau paling banyak menyebabkan pengidapnya masuk IGD adalah  serangan jantung dan stroke.

img_title
VIVA.co.id
26 Desember 2024