Bahaya Mengintai di Balik Lezatnya Taburan Bawang Goreng
- Coockpad/Susi Agung
VIVA – Tak lengkap rasanya jika makan soto ayam tanpa bawang goreng. Yup, hidangan pelengkap ini kerap hadir sebagai pendamping berbagai jenis makanan, mulai dari yang berkuah, hingga jadi taburan nasi.
Selain menambah cita rasa, taburan bawang goreng pada makanan juga menambah aroma dan selera makan. Bawang goreng dibuat dari irisan bawang merah yang digoreng kering.
Secara turun menurun, bawang merah diyakini memiliki manfaat kesehatan, bahkan bisa meredakan gejala penyakit. Misalnya flu, atau dijadikan baluran di tubuh bayi yang terserang demam.
Bawang merah atau dalam nama latinnya Allium Ascalonicum L juga jadi tanaman yang sangat bermanfaat untuk manusia khususnya dalam masakan.
Ada banyak cara yang digunakan untuk mengolah umbi ini seperti dihaluskan bersama bumbu lain, dibuat acar atau juga bisa dijadikan bawang goreng yang sangat nikmat untuk dikonsumsi. Bawang merah juga kaya nutrisi, dikatahui bawang merah mengandung berbagai vitamin B, kalsium, hingga zat besi.
Namun bagaimana dengan bawang goreng, banyak juga yang meyakini ada dampak buruk jika terlalu sering mengonsumsinya? Selain bisa picu kolesterol, bawang goreng juga diyakini minim gizi karena cara pengolahannya. Benarkah demikian?
Temukan jawabannya dalam tayangan Ayo Hidup Sehat (AHS) di tvOne Rabu 9 Oktober 2019, bersama pakar gizi DR dr Samuel Oetoro, MS, SpGK(K). Jika Anda tak sempat saksikannya di layar kaca, AHS juga akan tayang live streaming di laman VIVA.co.id.