Proses Bayi Tabung Ternyata Bisa Pilih Jenis Kelamin, Begini Caranya

Ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • Pixabay/Unsplash

VIVA – Metode in vitro fertilisation (IVF) atau bayi tabung menjadi harapan baru bagi pasangan yang kesulitan untuk mempunyai keturunan. Sayangnya proses bayi tabung kerap dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Bayi Tabung dan Risiko yang Mengintai: Apa yang Harus Diketahui?

Proses bayi tabung pun kerap menjadi pilihan terakhir sebagai cara untuk memiliki keturunan. Padahal, menurut CEO Morula IVF Indonesia, dr. Ivan Sini, SpOG, semakin cepat pasangan melakukan proses bayi tabung, maka semakin tinggi pula keberhasilan dan semakin murah pula biayanya.

"Rata-rata pasien sudah muter-muter cari program sini program sana, yang mengakibatkan telurnya berkurang, nah kalau usia sudah bertambah tapi jumlah telurnya berkurang, akibatnya cost-nya lebih mahal," kata Ivan  saat konferensi pers Ultimate Services, Tingkatkan Kepercayaan Pejuang Buah Hati, Selasa, 8 Oktober 2019.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Hal yang juga tidak banyak diketahui adalah bahwa proses bayi tabung sendiri ternyata bisa memilih jenis kelamin bayi yang dikandung. Bagaimana penjelasannya?

Baca Juga: Ingin Jalani Proses Bayi Tabung, Pertimbangkan Dulu Hal Ini

Jessica Iskandar Alami Perdarahan Pascapersalinan, Benarkah Efek Program Bayi Tabung dan Lahiran Normal?

"Kromosomnya kan kelihatan semua 1-23. Itu menemukan laki atau perempuan. Ada perjanjian yang ditandatangani bahwa prosesnya dan keberhasilannya seperti apa. Itu bisa dilakukan tidak menunggu hamil. Tapi setelah ditransfer, biopsi, keadaannya normal, lalu bisa dipilih gender-nya," kata  kata Scientific Director Morula IVF Indonesia, Prof. Arief Boediono saat ditemui di tempat yang sama. 

Namun demikian, ia mengatakan bahwa pemilihan gender sendiri tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Arief mengatakan bahwa peraturan pemerintah sendiri menetapkan bahwa pemilihan gender sendiri baru boleh dilakukan pada proses kehamilan anak kedua. 

"Kemudian untuk sisanya kan tidak boleh dibuang atau kasih orang lain. Satu lagi, yang disarankan adalah sebelum jadi embrio. Kita ada metode spermanya yang dipilih karena yang menentukan jenis kelamin itu sperma," kata Arief. 

Ia melanjutkan bahwa selanjutnya akan diadakan vertilisasi sehingga embrio yang dipilih sesuai dengan keinginan. Pemeriksaan gender ini sendiri bisa diketahui lewat tindakan pemeriksaan kromosom pada embrio dengan teknologi Next Generation Sequencing (NGS). Teknologi ini dilakukan sebelum transfer embrio atau penanaman kembali embrio ke dalam rahim yang terbukti memberikan dampak positif bagi kesuksesan program bayi tabung.

Ellislie (tengah) melahirkan di usia 47 tahun.

Haru Wanita Ini Melahirkan di Usia 47! Penantian 20 Tahun, Berulang Kali Bayi Tabung Hingga Inseminasi Buatan

Haru dan sukacita menyelimuti ruang operasi di Morula IVF Surabaya ketika bayi perempuan bernama Cheryll lahir sehat dengan berat 3.635 gram dan panjang 51 cm. 

img_title
VIVA.co.id
24 Februari 2025
img-logo
img-logo

Bantu kami untuk memperbaiki kualitas siaran TvOne dengan mengisi survey berikut