Pendarahan dan Bayi Meninggal, Kehamilan Irish Bella yang Penuh Risiko
- VIVA/Dede Idrus
VIVA – Kabar duka tengah menyelimuti pasangan selebriti Ammar Zoni dan Irish Bella. Keduanya baru saja kehilangan bayi kembar mereka yang masih dalam kandungan.
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh manajer dari Irish Bella, DZ. Meski demikian, DZ masih belum mengungkapkan apa penyebab meninggalnya bayi tersebut.
Sebelum kehilangan bayi kembarnya, Bella sempat dirawat selama kurang lebih seminggu di rumah sakit. Ia dirawat lantaran mengalami kontraksi dan perdarahan di usia kehamilannya yang telah mencapai 24 minggu.
Baca juga: Viral, Ayah Tunggal Rawat Tiga Anaknya yang Mengidap Cerebral Palsy
Awalnya, Irish Bella mengaku tidak tahu kalau yang dialaminya merupakan kontraksi. Karena, ini adalah pengalaman kehamilan pertama baginya sehingga ia kerap mengabaikan tanda-tanda yang muncul.
Seperti dilansir dari Web MD, pendarahan yang terjadi pada trimester kedua dan ketiga, atau pendarahan yang tidak normal pada akhir kehamilan bisa menyebabkan risiko yang lebih serius.
Perdarahan tersebut kemungkinan disebabkan oleh placenta previa. Kondisi ini terjadi ketika plasenta terletak rendah di dalam rahim dan sebagian atau seluruhnya menutupi pembukaan jalan lahir.
Placenta previa sangat jarang terjadi pada akhir trimester ketiga, hanya terjadi pada satu dari 200 kehamilan. Plasenta previa yang tidak menimbulkan rasa sakit, adalah keadaan darurat yang membutuhkan perhatian medis segera.
Selain itu, pendarahan pada trimester kedua atau ketiga juga kerap terjadi karena Solusio plasenta. Pada sekitar 1 persen kehamilan, plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum atau selama persalinan dan genangan darah antara plasenta dan uterus.
Solusio plasenta bisa sangat berbahaya bagi ibu dan bayi. Tanda dan gejala lain dari solusio plasenta adalah nyeri perut, ada gumpalan pada vagina, rahim lunak, dan nyeri punggung.
Pecahnya uterus juga bisa jadi penyebab terjadinya perdarahan. Dalam kasus yang jarang terjadi, bekas luka dari operasi caesar sebelumnya dapat robek selama kehamilan. Pecahnya uterus dapat mengancam jiwa, dan membutuhkan operasi caesar darurat. Gejala lain dari ruptur uteri adalah nyeri dan nyeri tekan di perut.
Penyebab perdarahan lainnya juga seperti vasa previa, dan juga persalinan prematur. Jika mengalami perdarahan di trimester kedua dan ketiga sebaiknya segera hubungi dokter.