5 Manfaat Makanan Probiotik Buat Si Kecil
- Pixabay/ ponce_photography
VIVA – Makanan probiotik erat kaitannya dengan kesehatan sistem pencernaan di tubuh. Siapa sangka, makanan probiotik juga baik untuk meningkatkan kecerdasan anak lho! Makanan probiotik merupakan makanan yang mengandung bakteri baik dalam jumlah tertentu. Bakteri tersebut bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh hingga mencerna nutrisi dengan baik.
"Probiotik dipadukan dengan makanan untuk membantu melindungi bakteri masuk dengan lancar ke dalam sistem pencernaan serta menyediakan nutrisi lain," ujar dokter Spesialis Anak Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dalam temu media di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lantas, apa aja sih manfaat makanan probiotik buat si kecil? Berikut paparan dokter Spesialis Anak Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K).
Diare Akut
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diare menjadi lebih singkat dengan konsumsi makanan probiotik. Sehingga makanan probiotik di dalam tubuh bisa kurangi intensitas diare.
Konstipasi
Pada beberapa orang, kondisi konstipasi cenderung rentan terjadi. Hal ini biasanya membuat tubuh menjadi kurang fit. Nah, makanan probiotik ini bisa membantu melancarkan buang air besar. Bahkan jika kamu konsumsi probiotik bisa memicu tubuh untuk hampir setiap hari buang air besar. Dengan begitu, buang air besar menjadi lebih teratur dengan probiotik.
Kolik
Kondisi kolik merupakan saat seorang anak menangis hingga menjerit seharian tanpa berhenti. Menurut penelitian, makanan probiotik khususnya yang mengandung lactobacillus reutari dapat menghentikan kolik.
Kecerdasan
Probiotik mampu hasilkan vitamin B12 yang dapat membantu pembentukan otak dan bentuk sel darah merah. Dengan pembentukan keduanya secara sempurna, membuat kerja tubuh menjadi lebih baik dalam menyerap hal baru.
Mood
Probiotik membantu ubah suasana hati. Pada akhirnya, membantu anak bisa menangkap pelajaran dengan lebih baik dan membuat anak merasa lebih bahagia.
Bukan Hanya Vitamin! Zat Besi Jadi Kunci Cegah Anemia pada Ibu Hamil dan Balita
Kekurangan zat besi tidak hanya menyebabkan anemia, tetapi juga dapat menghambat tumbuh kembang anak secara fisik, kognitif, dan emosional.
