Sering Berhubungan Intim Bikin Vagina jadi Longgar, Benarkah?

ilustrasi organ intim/vagina.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Elastisitas vagina seringkali dianggap menjadi kunci kepuasan dalam berhubungan seksual. Banyak orang menganggap semakin ketat vagina, maka semakin nikmat pula hubungan intim tersebut. 

Kata Tengku Dewi usai Andrew Andika Blak-blakan Cuman Setahun Sekali Berhubungan Intim dengan Istri

Di sisi lain ada juga anggapan, berhubungan seks terlalu sering maka akan semakin longgar vagina kamu. Tapi, benarkah anggapan tersebut?

"Kecuali jika kamu terlibat dalam praktik yang tidak biasa, saya tidak akan mengatakannya. Vagina adalah daerah yang sangat, sangat kaya saraf dan suplai darah. Jadi hubungan seksual penis-vagina tradisional tidak akan menyebabkan peregangan permanen, meski pun hal-hal membentang pada saat itu,” kata pakar obygin, Alyssa Dweck di Westchester, New York seperti dilansir dari laman Health, Senin 30 September 2019.

Terpopuler: Andrew Andika Cuman Setahun Sekali Berhubungan Intim dengan Istri hingga Sarwendah Risih Dijodohkan

Ia menjelaskan, saat terangsang vagina akan dilumasi secara alami, dan itu mengembang dan melebar untuk mengakomodasi penis. Tetapi ini semua terbalik setelah keadaan gairah dan seks selesai. 

Dweck menuturkan, pembukaan vagina memang bisa dibuat, tetapi seorang tidak memiliki vagina yang menganga hanya karena telah berhubungan seks. 

Bikin Malu? Yuk, Cegah Bau Tak Sedap di Area Kewanitaan dengan Cara Ini!

Namun, ada satu pengecualian untuk ini. Setelah beberapa kali pertama berhubungan seks, lubang vagina kamu akan lebih terbuka karena kemungkinan itu sebelumnya ditutupi oleh selaput dara, selaput tipis jaringan yang menutupi lubang vagina semua wanita sejak lahir.

Tapi tenang, ini tidak jadi ukuran lho, terutama karena selaput dara bisa rusak sebelumnya. Selaput dara bisa rusak dengan menggunakan tampon atau bahkan aktivitas olahraga.

Baca juga nih: Kocak, Sambil Demo Mahasiswa Ini Ulas Ketahanan Kosmetik

Meski demikian, melahirkan dapat meregangkan saluran dan pembukaan vagina secara permanen, terutama jika alat seperti forsep atau ruang hampa digunakan selama persalinan.

"Bayi seberat 10 pon bisa melewati vagina, dan meski pun keadaan mungkin tidak kembali ke 100 persen sama setelah itu, mereka pasti kembali ke hampir normal," kata Dweck.

Namun, seorang wanita yang mengalami laserasi yang sangat besar selama persalinan atau episiotomi yang besar, cenderung untuk kembali ke ukuran normal sama seperti sebelum melahirkan.

Ilustrasi penyakit Vulvovaginitis

Kenali Bahaya Penyakit Vulvovaginitis, IDI Cianjur Berikan Informasi Pengobatan

Menurut informasi dari idicianjur.org, salah satu penyakit yang dapat rentan terjadi pada wanita adalah vulvovaginitis.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024