Target 2020 Indonesia Bebas Kaki Gajah, Bagaimana Caranya?
VIVA – Kementerian Kesehatan kembali menegaskan komitmennya untuk mengeliminasi penyakit kaki gajah di Indonesia pada tahun 2020 mendatang. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pihaknya memiliki dua strategi utama untuk mengendalikan penyakit menular tersebut.
"Yang pertama itu, memutuskan rantai penularan penyakit Kaki Gajah dengan program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Penyakit Kaki Gajah di Kabupaten/ Kota Endemis Penyakit Kaki Gajah," ungkap Nadia saat konferensi pers Pencanganan Nasional Eliminasi Kaki Gajah 2019, di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat, 27 September 2019.
Baca Juga: Keren, Kini Ada Kapas Khusus untuk Skincare dan Mata Panda
Sementara itu untuk strategi kedua ialah dengan upaya pencegahan serta membatasi kecacatan dengan melaksanakan program Penatalaksanaan Penderita Penyakit Kaki Gajah. Untuk menghentikan siklus hidup cacing filaria secara permanen, lanjut Nadia, POPM Penyakit Kaki Gajah harus dilaksanakan sekali setahun selama minimal lima tahun berturut-turut di seluruh wilayah kabupaten/kota endemis penyakit Kaki Gajah.
"Semua orang berusia 2-70 tahun wajib minum obat pencegah penyakit Kaki Gajah, kecuali anak di bawah 2 tahun, ibu hamil dan orang yang sedang sakit berat," kata Nadia.
Nadia melanjutkan ,untuk Ibu hamil dapat minum obat pencegah Kaki Gajah setelah melahirkan. Sedangkan orang yang berpenyakit berat dapat minum obat pencegah penyakit Kaki Gajah di bawah pengawasan dokter.
"Dengan melaksanakan kegiatan ini setiap tahun selama minimal lima tahun berturut- turut, diharapkan Indonesia dapat mencapai kondisi bebas penyakit Kaki Gajah pada tahun 2020," kata Nadia.