Bahaya, Obat Berbintik Hitam dan Lembab Jangan Dikonsumsi Lagi

Ilustrasi obat.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Obat menjadi hal terpenting untuk membantu tubuh melawan penyakit. Akan tetapi, obat juga perlu disimpan seçara tepat agar dapat dikonsumsi dengan aman dan efektif.

Akselerasi Ketahanan Industri Obat Nasional, Komisi IX Dorong OMAI Masuk JKN

Penyimpanan obat yang salah dapat memicu obat menjadi rusak dan tak layak lagi dikonsumsi. Biasanya, hal paling mudah mengenali obat yang sudah rusak adalah melalui aromanya.

"Sudah berbau tak enak. Dari tampilannya, ada titik-titik hitam lalu bentuknya pecah dan lembab. Kalau pada kapsul, biasanya sudah lengket dan kempot. Pada jenis salep, teksturnya sudah terpisah," ujar Wakil Sekretaris Ikatan Apoteker Indonesia, Dra. R. Dettie Yuliati M.Si., Apt., dalam temu media di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa 24 September 2019.

Wajib Tahu! 8 Makanan yang Harus Dihindari Saat Mengonsumsi Obat

Jika sudah tak layak dikonsumsi, Dettie menyarankan agar obat segera dibuang. Namun, membuang obat juga ada aturannya. Sebab, sembarang membuang obat malah berisiko didaur ulang oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

"Saat membuang, pastikan semua label dihilangkan dari wadah. Untuk obat cair, buang isinya sampai habis. Tutup dan badannya dibuang di tempat terpisah dan di hari yang beda untuk mencegah didaur ulang," kata Dettie.

Tips Meredakan Batuk pada Anak pada Malam Hari

Mengenai jenis obat kapsul, sebaiknya tidak dibuang ke dalam plastik sampah. Dettie menyarankan agar dibuang ke tanah atau ditanam dengan dibungkus plastik.

"Vitamin yang sudah berbau atau kapsul, keluarkan isi kapsul lalu taruh dalam plastik. Selanjutnya ditanam ke tanah lalu siram," kata dia.

Ilustrasi kanker

Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya

Lebih dari 50 persen pasien kanker stadium awal hingga menengah mengalami nyeri selama perjalanan kanker mereka. Sedangkan 90 persen pasien kanker mengalami nyeri

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024