Vape Telan 530 Korban, Pemerintah Negara Ini Ambil Langkah Tegas!
- wartaekonomi
Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Jumlah penyakit paru-paru akibat rokok elektrik () meningkat menjadi 530 kasus, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS). Bahkan, di Negara Bagian Misouri, sudah ada delapan korban yang meninggal.
Wakil Direktur Utama CDC, Anne Schuchat memprediksi, akan ada lebih banyak kematian yang disebabkan oleh penyakit paru-paru yang sudah parah.
Menurut CDC, hampir tiga perempat korban merupakan laki-laki, dua pertiga berada di rentang usia 18 dan 34, serta 16%-nya berusia 18 bahkan lebih muda. "Lebih dari setengah korban masih berusia di bawah 25 tahun," kata Schuchat, dilansir dari , Senin (23/9/2019).
Namun, pejabat kesehatan masyarakat itu mengatakan, pihaknya masih belum bisa mengidentifikasi penyebab atau penyakit yang mengakibatkan ratusan orang perlu diopname, bahkan harus ditangani di unit perawatan intensif (ICU).
Menurut dokter itu, beberapa pasien bahkan perlu menggunakan ventilator karena menghirup zat tak dikenal melalui rokok elektrik. "Aku berharap kita tahu lebih banyak," imbuh Schuchat.
Bukan cuma di Missouri, penyakit pernapasan juga dilaporkan terjadi di 38 negara bagian dan satu wilayah AS. Dalam kasus terbaru, ada seorang pria paruh baya yang menderita penyakit pernapasan dan meninggal pekan lalu di St. Louis.