Ningsih Tinampi Gunakan Pare Obati Berbagai Penyakit, Amankah?
- Google/Om Oke
VIVA – Banyak artikel yang mengulas mengenai manfaat kesehatan pare. Sayuran dengan rasa pahit ini memang diketahui memiliki banyak manfaat, salah satunya yang cukup dikenal yaitu dapat mengobati kanker.
Ningsih Tinampi, yang populer karena aktif mempromosikan pengobatan alternatifnya di saluran YouTube miliknya, mengungkap manfaat pare yang menurutnya dapat mengobati berbagai macam penyakit.
"Yang sakit diabet, ambeien, asam urat, pokoknya semua segala penyakit, mulai dari kanker yang paling ganas, saya menggunakan pare. Jadi, pare itu saya buat racun," ujar Ningsih di channel Youtube miliknya.
Terkesan mengiurkan sih, apalagi bagi para penderita penyakit serius. Namun nanti dulu, jangan terburu-buru menyimpulkan khasiatnya. Bener enggak sih manfaatnya bagi kesehatan.
DIlansir laman healthline, pare memiliki nama latin Momordica charantia ini Pare yang juga sering disebut ‘paria’ ini dalam bahasa Inggris disebut bitter melon.
Paria kaya akan vitamin A, C, E, B1, B2, B3, dan folat. Selain itu, buah ini juga mengandung berbagai mineral, seperti zat besi, kalsium, kalium, seng, magnesium, dan fosfor. Tidak ketinggalan karbohidrat, antioksidan, dan serat.
Manfaat pare yang paling terkenal adalah menurunkan gula darah. Beberapa studi menunjukkan hal itu, dipercaya mengonsumsi pare dapat menurunkan gula darah dan kadar HbA1c pada penderita diabetes tipe 2.
Selain itu, pare juga diduga mampu mengatasi gangguan pencernaan Rasanya yang pahit membuat pare dipercaya mengatasi konstipasi. Namun, efek samping pare dapat memicu rasa mulas dan memperparah gejala maag.
Uniknya tak hanya itu, pare ini diyakini mampu melawan infeksi bakteri. Ia juga mampu meningkatkan imunitas pada penderita HIV dan kanker Berdasarkan studi, pare dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus seperti HIV.
Studi juga menunjukkan bahwa pare memiliki sifat antikanker. Ekstrak dari buah pare dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.
Sayangnya penelitian tersebut masih darus didalami lebih lanjut juga diperlukan uji klinik untuk memastikan dosis aman, efek samping, serta efektivitas pare dalam mengobati kondisi tersebut.