Bahaya Nih, Terlalu Sering Kena Asap Knalpot Bikin Disfungsi Ereksi
- Pixabay/pexels
VIVA – Polusi udara yang terjadi beberapa waktu belakangan di beberapa daerah di Indonesia berdampak pada gangguan kesehatan pernafasan. Tetapi bukan hanya itu saja, polusi udara yang buruk juga berpengaruh pada kehidupan seksual seseorang karena mengalami disfungsi ereksi.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Guangzhou, China dan diterbitkan di Journal of Sexual Medicine tentang efek knalpot kendaraan bermotor terhadap kinerja ereksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polusi udara secara negatif mempengaruhi fungsi ereksi dan kesehatan secara umum .
Dilansir laman World of Buzz, para peneliti memilih untuk menggunakan knalpot kendaraan bermotor karena biasanya itu merupakan sumber utama polusi udara. Studi ini dilakukan pada tikus sehat berumur 12 minggu yang dibagi menjadi empat kelompok. Yang mana dalam satu kelompok terdiri dari 10 tikus dengan tingkat paparan knalpot pada level yang berbeda.
Baca juga: Pria Jangan Minder, Wanita Ternyata Gak Suka Penis Besar
Para tikus ini diinkubasi selama tiga bulan untuk mengukur hubungan antara polusi udara dan impotensi. Dari penelitian itu ditemukan bahwa semakin lama tikus terpapar knalpot, semakin banyak masalah yang timbul.
Dalam penelitian ini terdapat kelompok kontrol yang tidak terpapar knalpot sama sekali dan tiga kelompok lainnya yang masing-masing terpapar knalpot selama dua jam, empat jam, dan enam jam sehari, selama lima hari seminggu.
Setelah tiga bulan, para peneliti menguji fungsi ereksi menggunakan stimulasi listrik dan fungsi paru-paru dengan Sistem Manuver Paru-paru Paksa. Berdasarkan hasilnya, peneliti menemukan bahwa tikus yang terpapar knalpot selama empat atau enam jam memiliki ‘pengurangan fungsi ereksi’ yang signifikan dalam hal tekanan intracavernous (ICP).
Untuk tikus dalam kelompok yang terpapar knalpot selama empat jam, ICP mereka berkurang sebanyak 38,6 persen. Sementara tikus dalam kelompok enam jam menunjukkan penurunan 45,6 persen dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Tim beralasan bahwa penurunan kinerja seksual ini kemungkinan disebabkan oleh peradangan sistemik, disfungsi paru, dan berkurangnya kadar oksida nitrat sintase dalam jaringan ereksi yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Selain itu, kapasitas paru-paru berkurang, alveoli hancur dan ada perubahan abnormal pada jaringan penis juga.
Di sisi lain, peneliti mengungkapkan ada kemungkinan hubungan antara polusi udara dari knslpot ke fungsi seksual. Para peneliti mengakui perlu ada lebih banyak penelitian yang dilakukan terutama karena tes dilakukan pada tikus.
“Keterbatasan utama dari studi pendahuluan kami adalah model paparan knalpot kami, meskipun knalpot lalu lintas adalah sumber utama pencemaran udara perkotaan, [kami] tidak dapat sepenuhnya meniru kondisi alami suasana pencemaran udara. Di sisi lain, kami mengakui bahwa konsentrasi polutan dalam penelitian kami terlalu tinggi dan tidak memiliki ‘respons dosis',” kata tim peneliti.