Mitos dan Fakta Batagor, Bikin Gemuk hingga Picu Kanker

Ilustrasi batagor
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tasya Paramitha

VIVA – Batagor merupakan makanan khas yang berasal dari Kota Bandung, Jawa Barat. Jajanan yang disajikan dengan bumbu kacang ini membuat semua orang ketagihan untuk mencicipinya.

VIDEO: Diet Sebabkan Kulit Kusam dan Rambut Rontok, Ini Penjelasannya

Memiliki rasa yang lezat dengan perpaduan rasa yang gurih serta bumbu kacang yang nikmat, membuat makanan ini banyak dicari para penggemar kuliner. Secara umum, batagor terbuat dari paduan tepung sagu dan tepung terigu dengan tambahan berbagai bumbu dan bahan pelengkap lainnya.

Baca Juga:  Bak Tertembak, Gaun Naomi Campbell Berdarah di London Fashion Week

Bisa Bantu Kurangi Risiko COVID-19, Ini 3 Cara Dapatkan Vitamin D

Meski rasanya enak, sehatkah jajanan ini? Program acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, mengungkap fakta dan mitos tentang batagor bersama dengan Spesialis Gizi Klinik, dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK

Apa saja fakta dan mitosnya?

6 Pengaruh Gerhana Bulan untuk Kesehatan, Mitos atau Fakta?

Bikin Gemuk

Konsumsi bayagor terlalu sering banyak yang meyakini bisa bikin tubuh gemuk. Mengenai hal ini dr Juwalita mengatakan fakta. "Ini fakta jelas, secara bikin batagor, bahan-bahannya tepung, ikan teggiri ada tapi enggak terlalu banyak. Lalu ada telur, garam, tapi digoreng pula, tentu makanan ini tinggi kalori," kata dr Juwalita dalam tayangan Ayo Hidup Sehat, Senin, 16 September 2019.

Dr Juwalita pun memperkirakan, kalorinya bisa mencapai 500 kalori jika ditambah bumbu kacang. Jumlah kalori ini mungkin bisa lebih tinggi dari satu piring nasi diisi lauk dan sayur. "Jadi sudah pasti menggemukkan."

Bumbu kacang bikin asam urat

Banyak yang takut, konsumsi kacang bisa menyebabkan asam urat. Namun untuk kacanng tanah, dr Juwalita meyakini, kandungan purinnya justru tidak tinggi. "Tapi, kalau digoreng pakai minyak bisa jadi lemaknya banyak dan bikin asam urat tinggi. Jadi kalau kacang itu sebenarnya purinnya enggak tinggi, beda dengan protein hewani."

Bikin hipertensi

"Ini fakta," kata dr Juwalita. Karena batagir dibuat dengan bahan dasar tepung terigu yang dibumbui garam, digoreng dengan minyak banyak, tentu bisa memicu hipertensi.

"Biasanya makanan seperti ini bisa dengan cepat menaikkan tekanan darah kita. jadi akan lebih baik makan batagor jangan sering-sering, sesekali aja."

Bisa bikin kanker

Semua makanan yang digoreng dengan suhu tinggi, diakui dr Juwalita birisiko menyebabkan kanker. "Ini bersifat karsinogenik. Jadi kalau dikonsumsi terlalu sering berbahaya."

Mengandung boraks

Sebenarnya, semua makanan tidak boleh ditambahkan boraks. Namun, bisa jadi ada pedagang-pedagang nakal yang membubuhi boraks dalam makanan dagangannya agar lebih awet tahan lama. "Tapi bisa jadi ada penjual nakal yang memasukkan borkas biar awet. Ciri makanan berboraks, lalat enggak mau nempel dan tekstur lebih kenyal. Jadi pilih tempat makan yang sehat."

Meningkatkan tenaga

Dr Juwalita mengatakan, hal ini adalah mitos. Batagor diakuinya memang mengandung karbohidrat dan lebih banyak tepung juga minyak minyak. Sudah bisa dipastikan, makanan ini energinya tinggi. "Tapi belum tentu bikin performance yang bagus untuk tubuh kita. Akan lebih baik pilih karbo yang enggak banyak minyaknya."

Tips makan batagor tetap sehat

Perlu diingat sekali lagi, batagor hanya camilan yang boleh dikonsumsi sesekali. Sehingga perlu diselingi dengan konsumsi makanan sehat. "Jadi jangan sering-sering makannya, bumbu kacangnya juga jangan dibanjur, dicocol aja. Nah, kalau ada pilihan batagor kukus lebih baik makan batagor kukus."

Cireng

4 Cemilan Khas Bandung Ini Aman Buat Penderita Diabetes?

Peyeum, Surabi hingga Cireng makanan khas Bandung ini amankah bagi para penderita diabetes? Baca selengkapnya.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2022