Asap Kebakaran Hutan Riau Picu ISPA, Apa Bahayanya?

Foto ilustrasi/Suasana saat petugas kepolisian dibantu tim forest fire Sinar Mas Forestry berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Desa Bonai Darusalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Minggu (28/8/2016).
Sumber :
  • ANTARA/Rony Muharrman

VIVA – Asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau menjadi penyebab penderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) meningkat. Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat, penderita ISPA di Riau telah mencapai 281.626 orang

Viral Detik-detik Adu Banteng Motor Scoopy vs Gran Max

Angka tersebut tercatat sejak Januari hingga 9 September 2019 kemarin. Dari tiga bulan pertama itu, secara berurutan, penderita ISPA tercatat ada 42.645 orang, 39.720 orang, dan 40.968 orang.

"Kami mengimbau masyarakat terpapar asap untuk menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir.

Lagi Silaturahmi ke Pesantren di Riau, Presidium PO dan MLB NU Dapat Intimidasi

Menurut data WHO, polusi udara di seluruh dunia berkontribusi 25 persen pada seluruh penyakit dan kematian akibat kanker paru, 17 persen seluruh penyakit dan kematian akibat ISPA, 16 persen seluruh kematian akibat stroke, 15 persen seluruh kematian akibat penyakit jantung iskemik dan 8 persen seluruh penyakit dan kematian akibat PPOK.

Populasi rentan terhadap polusi udara adalah anak-anak, usia lanjut, perempuan, pekerja luar ruangan dan populasi yang sudah mempunyai penyakit paru atau jantung. WHO menyatakan polusi udara berdampak pada anak-anak seperti 14 persen anak usia 5-18 tahun memiliki asma yang terkait polusi udara dan terdapat 543.000 kematian anak usia kurang dari 5 tahun tiap tahun karena penyakit pernapasan berhubungan dengan polusi udara.

Miris! Siswi SMP di Siak Riau Diperkosa 6 Remaja Selama Tiga Hari, 3 Pelaku Masih SD

"Polusi udara juga berhubungan dengan risiko ISPA, penurunan fungsi paru, risiko kanker pada anak, gangguan perkembangan mental dan motorik, serta gangguan kognitif pada anak maupun remaja," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K)., beberapa waktu lalu.

Jika Anda terpapar pada tingkat polusi yang tinggi, mungkin tubuh akan mengalami gejala langsung. Gejalanya termasuk iritasi di saluran pernapasan, sesak napas dan batuk. Disarankan menghindari aktivitas keluar ruangan hingga kualitas udara membaik atau gunakan masker tipe N95.

Sejumlah pengungsi diduga etnis Rohingya saat berada di atas kapal di tengah perairan Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Jumat, 18 Oktober 2024.

50 Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan Kabur ke Arah Riau

50 orang dari 216 pengungsi Rohingya yang tiba di perairan Aceh Selatan pada Jumat 18 Oktober 2024 berhasil kabur ke darat.

img_title
VIVA.co.id
21 Oktober 2024