Sering Kesulitan Menyusui, Ini Tips Beri ASI untuk Bayi Prematur
- Freepik/yanalya
VIVA – Kandungan nutrisi yang terkandung pada ASI telah terbukti merupakan asupan yang terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan. Sayangnya, tidak semua bayi bisa dengan mudah mendapatkannya.
Terlebih bagi bayi dengan kebutuhan khusus, seperti prematur. Bayi yang lahir dengan prematur sering kali tidak bisa menghisap puting susu ibu pada saat menyusui. Karenanya, banyak bayi prematur yang kerap mendapatkan nutrisi ASI yang tidak mencukupi.
"ASI dan interaksi antara bayi dan ibu sangat dibutuhkan dalam proses perbaikan kondisi bayi di NICU," ujar dokter spesialis anak konsultan neonatal dan ketua tim NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dr. dr. Naomi Esthemita F. Dewanto, Sp.A(K), saat ditemui, Jumat, 13 September 2019.
Banyak orangtua yang kemudian tidak tahu cara memberikan ASI pada bayi prematur. Lantas, bagaimana caranya?
"ASI itu biar bagaimana pun sangat penting, terutama untuk bayi prematur dan itu telah dibuktikan berbagai penelitian. Untuk memberikannya salah satunya pemberian ASI dengan cara oral therapy pada bayi yang belum dapat minum," kata Naomi.
Naomi menjelaskan pada kodisi itu ASI bisa diberikan dengan mengoleskan air susu pada bagian mukosa dari mulut bayi. Sedangkan bagi bayi yang sudah bisa mencerna, ASI juga bisa diberikan melalui selang hingga bayi stabil.
"Setelah bayi stabil barulah kemudian bisa digendong dengan melakukan kangguru mother care. Itu juga harus dipantau suhunya supaya tidak mengalami kedinginan bayinya," ujarnya kemudian.
Selain itu, lanjut Naomi, meski mungkin bayi prematur masih sulit untuk menyusui, ia juga mendorong para ibu untuk membiasakan memerah ASI. Hal ini dilakukan untuk terus mempertahankan kandungan ASI di dalam payudara ibu.
"Kita harus encourage untuk memerah ASI-nya pada satu minggu awal karena itu modal apakah berhasil atau enggak. Jadi 3-4 jam kita harus memerah, karena harus ingat prinsip laktasi yang baik pengosongan payudara," ujar Naomi menjelaskan.
"Kalau ada bayi yang bisa menyusui langsung dengan suckling itu akan menyebabkan proses maintaining ASI-nya berhasil. Jadi prinsipnya pengosongan, kalau terus diisap dan diperah, dia bilang ke otak untuk produksi. Makin sering dikosongin makin banyak produksinya."
Lebih jauh, Naomi mengatakan bahwa hingga saat ini keberhasilan pemberian ASI eksklusif di NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk
mencapai 61 persen. Ia mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung pemberian ASI, sekalipun bayi masih dalam perawatan di NICU.
"Cakupan ASI yang diberikan juga harus tinggi karena ASI mengandung faktor pertumbuhan dan faktor imun yang tidak didapat di susu formula," kata dr. Naomi.