Sering Marah-marah Picu Darah Tinggi, Benar Enggak Sih?
- Freepik/freepik
VIVA – Darah tinggi atau hipertensi dapat menyerang siapa saja dan tak kenal usia. Penyebabnya, bisa karena makanan, bahkan, terlalu sering marah-marah, juga bisa bikin darah tinggi. Gimana faktanya ya?
Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena bisa mendadak muncul tanpa ada keluhan sebelumnya. Kondisi tersebut membuat penderita seringkali tidak mengetahui kalau dirinya mengidap hipertensi, dan baru mengetahuinya setelah terjadi komplikasi.
Baca Juga: Manfaat Buah Pomelo, Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker
Pada dasarnya hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan tentunya gagal jantung. Lalu apa saja yang menjadi faktor pemicu terjadinya hipertensi?
"Garam memicu hipertensi. Penyebab hipertensi banyak dan salah satunya garam. Maksimal per hari tidak lebih dari 1 sendok makan," ujar spesialis jantung paru, dr. Ade Median, Sp.JP, FIHA., dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin 9 September 2019.
Berdasarkan data dari World Health Organization atau WHO, ada sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi pada tahun 2015, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi. Bahayanya, jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini katanya disebabkan oleh faktor lainnya yaitu terlalu sering marah-marah.
"Itu mitos. Kalau saat marah, memang dapat membuat irama jantung meningkat dan tekanan darah ikut tinggi. Tapi, bukan berarti bisa dibalik bahwa mereka yang sering marah bisa memicu hipertensi, salah," jelasnya.
Adapun faktor pemicu hipertensi yang lain seperti pola makan yang buruk dan minimnya aktivitas fisik. Dokter Ade juga mengatakan adanya pengaruh keturunan terhadap hipertensi, namun hal itu bisa dicegah dengan memperbaiki pola hidup lebih sehat.