Takut Meninggal karena Sesak Napas, Alasan Kemal Mochtar Ingin Kurus
- Instagram Penyiar radio Kemal Mochtar
VIVA – Nama Kemal Mochtar sempat menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Sebab, pria yang berprofesi sebagai penyiar radio tersebut, berhasil merubah bentuk badannya. Keman yang awalnya memiliki berat 120 kilogram, lalu berhasil memangkas bobotnya, hingga menjadi 69 kg.
Mendapatkan bentuk tubuh seperti saat ini, bukanlah perkara mudah. Sebab, Dia mengikuti beragam jenis diet yang dicari melalui internet. Kemal juga mencoba segala jenis kudapan sehat yang ditawarkan melalui media sosial Instagram. Namun, keinginan menjadi lebih kurus tidak langsung berhasil.
"Gue coba semua jenis olahraga, diet dan semua katering gue beli, semuanya gue coba. Tapi itu semua enggak bikin gue sehat, enggak buat berat badan gue turun," ujarnya di Jakarta, Minggu 8 September 2019.
Tekad kuatnya untuk mengurangi berat badan, kata Dia, dilakukan saat dia mengalami sesak napas saat tidur. Saat berat badannya 120 kg, suami dari Yanthi Rachmaningtyas menyebut, bukan hanya sulit bernapas, tetapi juga merasa lehernya tercekik saat berusaha bangun.
"Suatu hari gue tidur malam jam setengah 3 pagi gue kebangun, kayak keselek enggak bisa napas, gue minum tapi semuanya keluar, bukan muntah. Gue enggak berani tuh bangunin istri. Gue pikir ini masalah jantung, gue enggak berani tidur lagi saat itu, takut lewat," tuturnya.
Bahkan, pengalaman buruk saat tidur itu dialaminya dua kali. Tak tinggal diam, Dia kemudian mengkonsultasikan masalah tersebut ke dokter spesialis jantung. Hasilnya, jantungnya disebut normal, namun sesak napas terjadi karena Kemal mengalami obesitas.
"Kata dokter, gue enggak bisa napas itu karena obesitas. Ini bisa bahaya karena biasa ada yang meninggal," ucapnya.
Dari situ, Kemal dianjurkan untuk memangkas bobot tubuhnya sebanyak 70kg, untuk mendapat berat badan ideal. Menariknya, meski masih menjalani diet, Bapak dua anak ini tetap mengonsumsi beragam jenis makanan.
"Gue masih makan soto, dabu, nasi rawon. Intinya, jaga porsi dan di jam teratur. Jenis makanannya apa saja, asalkan no oil dan santan, terus jumlahnya terjaga," ungkapnya.