Nonton It Chapter 2 Waspada Coulrophobia, Apa Itu?

it Chapter Two
Sumber :
  • iMDb

VIVA – Banyak orang tentu sepakat bahwa sosok Pennywise atau tokoh utama dalam film IT: Chapter 2 sangat menyeramkan. Dengan senyum menyeringai dan tatapan mata yang tajam, sosok Pennywise sukses menjadi teror bagi banyak orang. 

Ungkap Pengalaman Syuting film Horor 'Petak Umpet', Randy Martin dan Putri Ayudya Sampaikan Hal Ini

Secara umum, sebagian orang memang memiiki ketakutan atau fobia tersendiri terhadap badut. Fobia tersebut dikenal dengan istilah Coulrophobia, berarti ketakutan yang terus-menerus dan tidak rasional terhadap badut. 

Seperti dilansir dari situs Fearof.net kata ini bisa berasal dari bahasa Yunani 'Kolon' yang berarti jangkungan atau pejalan kaki yang sering digunakan oleh badut. Kata badut berasal dari Cloyne, Clod atau Colonus - seorang penduduk desa pedesaan, petani, yokel atau seseorang yang tidak memiliki akal sehat.

Kolaborasi Film Horor Indonesia-Cambodia, Hadirkan Tantangan Tiga Bahasa

Seorang yang memiliki Coulrophobic melaporkan perasaan "terguncang dan trauma" saat melihat atau bahkan hanya memikirkan badut. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh rumah sakit di Inggris menunjukkan bahwa mendekorasi bangsal anak-anak dengan gambar badut sebenarnya menjadi bumerang ketika lebih dari 250 anak-anak (dalam kelompok usia 4 hingga 16) melaporkan tidak menyukai gambar tersebut.

Bukan hanya anak-anak yang menderita ketakutan ini, banyak juga orang dewasa mengalami gangguan kecemasan, khususnya dewasa paruh baya. Berbagai media, novel dan film seperti IT diduga sebagai faktor penyumbang utama dalam histeria massa atau rasa takut pada badut. 

Sandrina Michelle dan Ari Irham Bawa Penonton ke Dunia Horor di Santet Segoro Pitu

Lantas apa yang menyebabkan seorang mengalami Coulrophobia?

Seperti yang dinyatakan di atas, representasi badut jahat di media adalah kontributor besar untuk menanamkan fobia ini pada orang dewasa muda atau yang berpikiran cemas. Badut dan pelawak mungkin telah ada selama ribuan tahun.

Psikolog percaya bahwa, seperti dalam kasus fobia spesifik lainnya, ketakutan terhadap badut bisa berakar dalam pada masa kanak-kanak, terutama karena anak-anak di bawah usia 4 tahun sangat reaktif terhadap tipe tubuh yang akrab dan wajah yang tidak dikenal. 

Untuk mengatasi fobia terhadap badut dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti fobia lain yakni secara bertahap bersentuhan dengan objek ketakutan seseorang sehingga ia memiliki respons yang lebih terkontrol terhadap objek itu, dalam hal ini badut. Untungnya, Coulrophobia tidak memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang karena fobia umumnya dapat menghindari situasi (sirkus, pesta ulang tahun, dan lain-lain).

Namun, jika fobia mengganggu kehidupan profesional atau pribadi seseorang, yang terbaik adalah mencari konseling psikoterapi untuk itu. Ini termasuk metode seperti NLP atau Neuro-linguistic programming, Hypnotherapy atau Desensitisasi bertahap atau sistematis yang dilakukan dengan bantuan terapis terlatih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya