Penyakit Ini Dilarang Makan Ikan Asin, Bikin Jantung Berdebar
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Ikan asin belakangan ini dikait-kaitkan dengan prahara beberapa artis dan pengacara, hingga ke ranah hukum. Kasus ikan asin ini pun turut heboh karena membuat beberapa orang menjadi tersangka bahkan masuk bui.
Tapi, jangan salah fokus. Pembahasan ikan asin kali ini mengenai sisi kesehatannya. Meski rasanya gurih dan nikmat, ikan asin disebutkan memicu kelainan pada kelenjar tiroid.
"Makanan laut itu tinggi akan kadar yodium. Pada penyakit tertentu, hiperteroid, tidak menginginkan kadar yodium yang terlalu tinggi," ujar spesialis penyakit dalam dari RSPI Puri Indah, dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp.PD-FINASIM., dalam acara media di kawasan Menteng, Jakarta, belum lama ini.
Hipertiroid sendiri merupakan salah satu kelainan pada kelenjar tiroid yang membuat produksi hormon berlebihan. Kondisi ini memicu tubuh mengalami beberapa hal seperti detak jantung berlebih hingga berat badan menurun tanpa sebab.
"Ketika makan banyak garam atau ikan asin tinggi yodium, maka aktivitasnya (kelenjar tiroid) akan lebih tinggi lagi dan memberi gejala tersebut pada tubuh," paparnya.
Meski begitu, dokter Ikhsan menekankan bahwa penyakit hipertiroid bukan hanya dipicu oleh tingginya kadar yodium dari ikan asin dan garam. Beberapa hal lain juga membuat hipertiroid terjadi seperti adanya autoimun atau gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
"Tapi, bukan gara-gara satu hal saja, kalau hiperteroidnya karena autoimun kan masalahnya di autoimun berarti, bukan karena ikan asinnya. Seseorang hipertiroid karena autoimun yaitu proses autoimunnya," kata dia. (nsa)