Jangan Anggap Enteng, Gondok Bisa Picu Gangguan Jantung

Ilustrasi gondok/gondongan/tenggorokan.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Gondok merupakan kondisi yang ditandai dengan perbesaran area leher akibat gangguan kelenjar tiroid. Walau bentuknya kecil, tapi efeknya bisa berbahaya lho!

Terlalu Perfeksionis Ternyata Gak Baik Buat Jantung, Awas Kepribadian Tipe A Berisiko Alami Aritmia

Gangguan pada kelenjar tiroid terbagi dua, yaitu hipotiroid (aktivitas kelenjar tiroid yang menurun) dan hipertiroid (aktivitas kelenjar tiroid yang meningkat). Gejala umum yang biasanya nampak yaitu perubahan pada detak jantung, nadi, nafas, hingga gerakan tubuh.

"Pada hipertiroid, biasanya semua serba cepat seperti detak jantung sangat kencang bahkan detaknya bisa sampai terdengar orang sebelah. Jika tidak ditangani, paling utama yang terdampak adalah organ jantung ini," ujar spesialis penyakit dalam dari RSPI Puri Indah, dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp.PD-FINASIM., dalam acara media di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.

1 Juta Orang Indonesia Menderita Fibrilasi Atrium pada Jantung, Pria Ternyata Lebih Berisiko! Ini Penyebabnya

Sebenarnya, organ tubuh lainnya bisa turut terganggu akibat kelainan pada kelenjar tiroid ini. Hanya saja, efek pada jantung yang merupakan organ penting di tubuh bisa memicu masalah lebih besar.

"Jantung sekali berubah (bentuk),sulit dikembalikan. Detak jantung yang terus kencang memicu ukurannya membesar sehingga berisiko ada gangguan irama jantung bahkan rusak secara permanen," paparnya.

Menguak Fakta Pulsed Field Ablation, Game Changer dalam Pengobatan Fibrilasi Atrium

Sementara pada pengidap gondok dengan hipotiroid, meski detak jantungnya melambat, bukan berarti jauh dari masalah jantung. Mereka pegidap hipotiroid cenderung mengalami peningkatan kolesterol.

"Kolesterol tinggi juga berbahaya buat jantung. Jantung yang detaknya melambat juga tidak baik bagi kerja tubuh," kata dia. (zho)

Skrining lebih dini penyakit jantung.

Kerap Mengincar Masyarakat, Penyakit Jantung Perlu Dilakukan Skrining Lebih Dini

Lebih memprihatinkan lagi, tren kematian akibat jantung di Indonesia menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2025