Terjebak untuk Bertahan dalam Hubungan Tak Bahagia

Ilustrasi pasangan/cemburu.
Sumber :
  • Freepik/yanalya

VIVA – Memiliki hubungan yang romantis tentu menjadi impian banyak pasangan. Tapi, tentu tidak semua orang bisa mendapatkannya. Beberapa kerap mengeluhkan bahwa mereka berada di hubungan yang tidak sehat.

Sudah Dikenalkan ke Roy Marteen, Hubungan Gading dan Medina Dina Makin Serius?

Meski demikian, tidak sedikit juga dari mereka yang tetap bertahan dan tidak bisa keluar dari hubungan tersebut. Sebenarnya, apa sih penyebabnya? Sebuah penelitian telah menemukan jawabannya.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, kebanyakan orang terus berada dalam hubungan romantis yang tidak bahagia demi pasangan mereka. Mereka memutuskan untuk tidak berpisah karena mereka percaya bahwa melakukan hal itu akan berdampak buruk bagi orang lain.

Respons Shandy Aulia Saat Ditanya Soal Pasangan Baru, Ungkap Hal Ini

Ketika orang-orang mempertimbangkan untuk mengakhiri suatu hubungan, mereka cenderung memutuskan untuk tidak putus jika mereka percaya bahwa pasangan mereka ingin hubungan itu berlanjut.

Baca Juga: 9 Hal soal Pebisnis-Politisi Rob Clinton, Gosipnya Pacar Chelsea Islan

Dewi Perssik Gak Terima Disebut Ngaku-ngaku Dekat Mayor Teddy

"Semakin banyak orang yang bergantung pada pasangan mereka pada hubungan, semakin kecil kemungkinan mereka untuk memulai perpisahan," kata pemimpin penulis studi Samantha Joel.

Menurut para ahli, mengambil inisiatif untuk putus dengan kekasih bukanlah tugas yang mudah. Bahkan, jika satu pasangan bahagia dalam suatu hubungan sedangkan yang lain tidak. Hal ini akan membuat posisinya semakin sulit menjadi lebih sulit

 “Selain itu, harapan bahwa hubungan akan membaik membuat pasangan termotivasi untuk terus berada dalam hubungan yang bermasalah. Jika satu pasangan benar-benar berkomitmen untuk membuat hubungan itu berjalan, yang lain pasti tidak nyaman untuk mengakhirinya,” kata Shweta Singh, Konsultan Senior Psikolog.

Menurut penelitian lain, jumlah emosi dan waktu yang diinvestasikan dalam suatu hubungan dapat menjadi faktor penentu untuk terus berada dalam hubungan yang tidak bahagia. Kadang-kadang orang juga memilih untuk tetap berada dalam hubungan yang tidak memuaskan ketika mereka tidak memiliki alternatif lain atau mereka takut sendirian.

Meskipun cukup baik untuk tetap berada dalam hubungan yang tidak memuaskan demi pasangan, tetapi orang juga harus mempertimbangkan apakah hal itu akan terbukti bermanfaat bagi keduanya. Karena tidak ada hubungan yang bisa bertahan lama jika kedua pasangan tidak dengan alasan yang sama.

Yang terbaik adalah berkonsultasi dengan pakar atau penasihat jika menyesuaikan dengan situasi seperti itu terbukti merugikan kesehatan hubungan dan orang-orang yang terlibat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya