Pria Pemain Video Vina Garut Derita HIV AIDS, Bisakah Berumur Panjang?

Ilustrasi HIV/AIDS
Sumber :
  • Pixabay/Darwin Laganzon

VIVA – Setelah heboh videonya tersebar luas, belakangan diketahui bahwa salah satu pemeran laki-laki dalam video Vina Garut ternyata mengidap HIV AIDS. Fakta tersebut terungkap ketika si laki-laki menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Tim Dokter Kesehatan Polres Garut.

PBB: AIDS Bisa Berakhir di Tahun 2030

Setelah mengambil sampel darah dari pelaku tersebut, dokter mengonfirmasi bahwa ia terjangkit HIV. Hingga kini memang masih belum ada obat yang bisa menyebuhkan secara total penyakit HIV AIDS. Lantas berapa lama usia harapan hidup bagi penderitanya?

Seperti dilansir dari Health Line, prospek untuk orang yang hidup dengan HIV telah meningkat secara signifikan selama dua dekade terakhir. Banyak orang yang mengidap HIV-positif sekarang dapat hidup lebih lama, hidup lebih sehat ketika secara teratur menjalani terapi antiretroviral (ART).

Angka HIV Ibu Rumah Tangga Tinggi, Dokter: Banyak Pria dan Wanita Gemar Tukar-tukaran Pasangan

Baca Juga: Apa Itu Toxoplasma, Penyakit yang Diidap Tantri Kotak?

Peneliti Kaiser Permanente menemukan bahwa harapan hidup bagi orang yang hidup dengan HIV dan menerima pengobatan meningkat secara signifikan sejak 1996. Sejak tahun itu, obat antiretroviral baru telah dikembangkan dan ditambahkan ke terapi antiretroviral yang ada. Ini menghasilkan rejimen pengobatan HIV yang sangat efektif.

Penderita HIV-AIDS di Banda Aceh 2008-2013: Ada 186 Kasus, 90 Persen Laki-laki

Pada tahun 1996, harapan hidup total untuk Odha berusia 20 tahun adalah 39 tahun. Pada 2011, total harapan hidup mencapai sekitar 70 tahun.

Tingkat kelangsungan hidup untuk orang HIV-positif juga telah meningkat secara dramatis sejak hari-hari pertama epidemi HIV. Sebagai contoh, peneliti yang meneliti kematian peserta dalam penelitian orang Swiss dengan HIV menemukan bahwa 78 persen kematian antara 1988 dan 1995 disebabkan oleh penyebab terkait AIDS. Antara 2005 dan 2009, angka itu turun menjadi 15 persen.

Obat-obatan antiretroviral dapat membantu memperlambat kerusakan yang disebabkan oleh infeksi HIV dan mencegahnya berkembang menjadi HIV tahap 3, atau AIDS. (nda)

Penyedia layanan kesehatan akan merekomendasikan menjalani terapi antiretroviral. Perawatan ini membutuhkan minum tiga atau lebih obat antiretroviral setiap hari. Kombinasi ini membantu menekan jumlah HIV dalam tubuh (viral load).

Lebih jauh, tes baru, perawatan, dan kemajuan teknologi untuk HIV telah sangat meningkatkan apa yang dulunya terasa suram. 30 tahun yang lalu, didiagnosis dengan HIV dianggap sebagai hukuman mati. Saat ini, orang dengan HIV dapat hidup lebih lama dan sehat.

Itu sebabnya skrining HIV rutin sangat penting. Deteksi dini dan perawatan tepat waktu adalah kunci untuk mengelola virus, memperpanjang harapan hidup, dan mengurangi risiko penularan. Mereka yang tetap tidak diobati lebih mungkin mengalami komplikasi dari HIV yang dapat menyebabkan penyakit dan kematian. (nda)

Talkshow ‘#NoStigma Edukasi HIV dan AIDS, Biar Makin Paham’

Upaya Hapus Stigma HIV dan AIDS, Bersama Gaungkan Campaign #ForABetterWorld #NoStigma

Stigma dan disinformasi yang menyebar tentang ODHIV masih menghambat mereka mencari informasi dan perawatan medis, yang berdampak pada kesehatan serta penyebaran virus.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024