Penderita Asma Kulit Boleh Mandi Air Hangat, Begini Aturannya
- U-Report
VIVA – Dermatitis atopik (DA) merupakan salah satu permasalahan kulit yang dipicu oleh banyak faktor. Kondisi kulit sensitif ini juga sering dikenal dengan nama asma kulit.
Faktor pencetus DA antara lain cuaca panas, perubahan cuaca, keringat yang banyak, debu, daya tahan menurun, stres dan gigitan serangga sehingga kondisinya mirip seperti asma pernapasan. Bedanya, penderita DA cenderung memiliki kulit yang cenderung kering dan gejala utama pada penderita DA adalah merah dan gatal.
"Karena kulitnya kering, sehingga saat terpapar faktor eksternal dia akan sensitif lalu menimbulkan rasa gatal. Maka dari itu, penderita DA harus menghindari faktor-faktor tersebut," ujar spesialis kulit dr. Anthony Handoko, SpKK, FINDV, dalam temu media di kawasan Menteng, Jakarta, kemarin.
Untuk menjaga kulit penderita DA, khususnya bayi dan anak tetap lembap, dokter Anthony menyarankan agar tidak menggunakan air dengan suhu panas saat mandi. Ia menganjurkan untuk selalu mengecek suhu air sebelum membasuh anak dengan air tersebut.
"Paling bagus itu suhu air yang suam-suam kuku atau air hangat saja. Kalau airnya panas, menurunkan produksi lemak di kulit sehingga memicu kulit makin kering," kata dia. Baca juga: Belajar dari Mpok Atiek, Jangan Coba-coba Suntik Silikon
CEO Klinik Pramudia itu juga menegaskan agar durasi mandi tidak terlalu lama untuk mencegah kulit menjadi semakin kering. Waktu 10-15 menit merupakan durasi ideal untuk pengidap DA.
"Tidak perlu mandi terlalu lama. Setelah mandi, bisa menggunakan pelembap lagi agar kulit tidak kering," jelasnya. (nsa)