Sering Makan Sayap Ayam Bisa Bikin Kanker, Benar Gak Sih?
- pixabay
VIVA – Daging ayam merupakan salah satu menu kuliner yang cukup populer di kalangan masyarakat. Diolah menjadi sup, ayam goreng, gulai hingga sate, apapun olahannya daging ayam pun akan terasa nikmat.
Jika berbicara daging ayam, terdapat berbagai jenisnya salah satunya adalah ayam broiler. Ayam jenis ini banyak dicari lantaran harganya yang murah dan dagingnya yang tebal dibandingkan ayam kampung.
Namun, belakangan isu tentang rumor ayam suntik hormon membuat masyarakat berpikir dua kali untuk membelinya. Tetapi, dr. Marya Haryono, Sp.GK dalam program Ayo Hidup Sehat menjelaskan bahwa kabar yang beredar di masyarakat tersebut hanyalah mitos.
“Banyak informasi ayam broiler mengandung hormon, karena disuntikkan hormon daging menjadi besar, menyuntikkan hormon dalam ayam potong ini adalah bentuk pelanggaran,” kata dia.
Bukan hanya itu, banyak juga informasi yang beredar di masyarakat tentang bahaya konsumsi ayam broiler. Salah satunya adalah dapat mengakibatkan perubahan hormon manusia, padahal kata dr. Marya hal tersebut adalah mitos.
“Kalau kita yakin aman tidak ada hormon, tidak pengaruhi hormon secara signifikan. Bijaksana pilih daging ayam, regulasi penyuntikan hormon sudah ada peraturannya,” kata dia.
Selain itu, dia juga menepis rumor yang beredar di masyarakat bahwa mengonsumsi daging ayam broiler terutama bagian sayap dapat menyebabkan kanker. Dengan catatan Anda mengonsumsi sayap ayam dengan frekuensi yang tidak terlalu sering.
“Kalau makan sekali-sekali tidak memengaruhi kesehatan kecuali dikonsumsi rutin, apalagi kalau ayamnya digoreng dengan minyak goreng jenuh, ini yang menyumbangkan kanker,” lanjut dia.
Dr. Marya menjelaskan, ayam potong atau ayam broiler pun tidak kalah sehatnya dengan daging ayam kampung. Hal ini lantaran kandungan protein di dalam ayam potong dengan ayam kampung yang seimbang.
“100 gram daging ayam broiler itu mengandung protein 20 persen,” kata dia. (nda)