Penyandang Diabetes Kini Punya Rumah Edukasi

Ilustrasi penderita diabetes.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Jumlah penderita diabetes di Indonesia saat ini telah menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017 menemukan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 10,3 juta jiwa.

Jaga Gula Darah Stabil dengan 12 Makanan Super Ini untuk Diabetes

Karenanya, Indonesia menduduki peringkat ke-6 dengan jumlah penderita diabetes dewasa tertinggi di dunia. Angka total penderita diabetes diprediksi akan terus mengalami peningkatan dan mencapai 16,7 juta jiwa pada tahun 2045.

Mirisnya, peningkatan angka penderita diabetes di Indonesia ini juga diikuti dengan minimnya pengetahuan seputar penyakit diabetes. Hal itulah yang mengilhami Yayasan Ikadar, Kalea dan Lions Club Indonesia untuk membangun rumah diabetes bernama Rumah Edukasi Ikadar (Ikatan Keluarga Penyandang Diabetes Anak dan Keluarga). 

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Rumah Diabetes Ikadar

Menggandeng Beras Taj Mahal (produsen beras sehat bagi penderita diabetes yang rendah kalori) Rumah Edukasi Ikadar, resmi dibuka pada Minggu, 4 Agustus 2019 di Jakarta. Tak cuma orang dewasa, Rumah Edukasi Ikadar ini juga melayani konsultasi bagi anak-anak dan keluarga penyandang diabetes. 

IDI Banjarnegara Memberi Edukasi Bahaya Penyakit Diabetes dan Pengobatan yang Tepat

"Basic-nya adalah yayasan, (para penyandang diabetes) pasti butuh tempat untuk berbagi informasi. Maka dari Rumah Edukasi Ikadar ini didirikan untuk semua kalangan terutama bagi yang kurang mampu. Tujuannya agar bisa saling bertukar informasi mengenai penyakit diabetes," kata Ketua Yayasan IKADAR, M Arif Novianto kepada VIVA beberapa waktu lalu.

Sementara itu Roswita Arifin, Presiden Lions Club Jakarta Centennial (LCJC) Monas Kalea menerangkan bahwa, diabetes bukanlah penyakit yang menular, namun setiap tahun selalu bertambah jumlahnya.

"Yang perlu digaris bawahi, sebenarnya diabetes bukanlah penyakit yang menular, namun peningkatannya (bisa mencapai) 500 persen setiap tahunnya di Indonesia," kata Roswita.

Lebih lanjut Roswita berharap kegiatan ini bisa menjadi project legacy. "Semoga Ikadar makin dikenal dan tersebar ke seluruh Indonesia. Kami tidak memberi batasan, siapapun yang terdiagnosa diabetes bagi kami semua adalah bagian dari Ikadar," ujarnya.

Kegiatan apa saja yang dilakukan di Ikadar? Selain aktif dengan berbagai kegiatan sharing informasi tentang diabetes, akan didatangkan pula pakar gizi atau ahli yang concern di bidangnya.

Tujuannya ke depan tidak ada lagi penyandang diabetes yang keadaannya semakin buruk, sehingga bisa meningkatkan kualitas hidupnya.

"Visinya, semoga nantinya tidak ada lagi atau semakin mengurangi angka penyandang diabetes berat," imbuhnya. (nda)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya