ASI Mampu Bunuh 40 Sel Kanker dan Tingkatkan Kualitas IQ

Ilustrasi ibu menyusui.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sudah tidak perlu diragukan lagi, ASI sangat bermanfaat, tidak hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu yang memberikan ASI tersebut. ASI tidak hanya mengandung banyak nutrisi, tapi juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker.

Labu Siam dapat Mencegah Penyakit Kanker? Ini Dia Makanan Sehat yang Bisa Jadi Pertahanan Tubuh!

Hal ini turut disampaikan oleh dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yang ditemui dalam rangkaian acara Pekan ASI Sedunia di Gedung Kemenkes Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menyatakan bahwa menyusui jika dilakukan dalam durasi cukup lama, atau lebih dari 4 bulan, dapat menurunkan risiko kanker. Tidak hanya kanker payudara, tapi juga kanker serviks, kanker uterus atau kanker rahim, dan kanker indung telur atau kanker ovarium.

Penderita Kanker Rektum Takut Kehilangan Fungsi Anus dan Tak Bisa BAB, Ini Penyebab dan Gejalanya

"ASI yang diperoleh dari proses menyusui mengandung suatu zat yang dapat membunuh 40 jenis sel kanker. Jadi, saat ibu menyusui, selain menurunkan risiko ia terkena kanker, secara otomatis ibu juga memberikan perlindungan pada anaknya terhadap kanker," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada beberapa jenis kanker pada anak yang sudah terbukti dapat diturunkan risikonya dengan ASI, seperti leukemia yang pengobatannya sangat sulit, kanker tulang, dan kanker neuroblastoma. Sudah terbukti bahwa bayi yang disusui lebih jarang terkena kanker.

Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya

"ASI sering dilihat hanya sebagai makanan. Jadi, kalau tidak ada, biasanya orang-orang menggantinya dengan susu formula. Padahal, ASI bukan sekadar makanan. Dalam ASI terdapat manfaat bio, psiko, neuro, dan imunologi," jelasnya.

Bio adalah biologis. Memang untuk makanan dan nutrisi, tapi beda dengan nutrisi dalam susu formula. Nutrisi dalam ASI lebih lengkap dan komprehensif dan banyak enzim yang dibutuhkan oleh tubuh bayi tidak ada dalam pengganti ASI,  hanya ada di ASI.

Psikologis karena menyusui itu memberikan bonding dan stimulasi pada bayi. Neurologis, karena pada saat menyusu bayi juga melakukan aktivitas, mendapat  stimulasi sensorik, dan bayi juga melakukan gerakan-gerakan seperti memerah payudara ibu, mengenal dan menggunakan semua inderanya untuk mempelajari dunia lewat menyusu.

Manfaat lain dari menyusui dari segi kognitif, IQ lebih bagus. Dari sisi behaviour, perilakunya lebih baik. Lebih jarang mengalami kenakalan dan agresivitas. Bahkan banyak penelitian yang membuktikan bahwa bayi ASI lebih terlindungi dari masalah mental dan perilaku.

Yang terakhir imunologi. Tidak dapat dibantah lagi, dalam ASI terdapat imunoglobulin yang sangat lengkap, sepeti laktoferin, bifidobacterium, dan oligosakarida, yang semuanya tidak dapat ditiru oleh kita. Oligosakarida adalah suatu bahan dalam karbohidrat acid, yang tidak dicerna dalam pencernaan bayi, tapi bisa menjadi bahan untuk membuat pencernaan bayi dihuni oleh kuman-kuman yang baik.

"Jadi, semua zat tersebut tidak akan bisa didapatkan di dalam susu formula. Karena ini adalah zat-zat hidup yang tidak dapat disimpan dalam kaleng atau kemasan susu formula. Karena ASI lebih dari sekadar makanan, yaitu bio, psiko, neuro dan imunologi," kata Wiyarni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya