Susu Formula Picu Ginjal Bayi Bekerja Lebih Berat
- Pixabay/manolofranco
VIVA – Air Susu Ibu atau ASI merupakan sumber gizi paling baik untuk bayi yang masih dalam tahap tumbuh kembang. Meski begitu, tak sedikit para ibu yang lebih memilih susu formula karena merasa terdapat juga kandungan baik di dalamnya.
Pada umumnya, susu formula yang diproduksi sudah dikeringkan dengan suhu 1000 derajat panasnya. Hal ini dilakukan agar susu tersebut berubah menjadi bentuk bubuk dan lebih mudah diperdagangkan.
"Tapi dengan proses pemanasan itu membuat vitamin dari susu sapinya hilang. Akhirnya pabrik susu menambahkan banyak zat gizi yang dibuat mirip ASI," Konselor Laktasi, dr. Ameetha Drupadi, CIMI dalam acara Sahabat Andalan Ibu di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis 1 Agustus 2019.
Akibatnya, lanjut Meetha, zat gizi ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan bayi bisa berlebihan dikonsumsi. Selain itu, zat gizi tersebut juga dalam bentuk kimiawi yang bisa berisiko terhadap kesehatan anak.
"Akhirnya beban kerja ginjal bayi berat. Saat tumbuh besar, rentan terkena hipertensi dan diabetes," ucapnya.
Maka dari itu, Ameetha tetap menyarankan asupan nutrisi utama pada bayi hanya ASI saja. Sebab, kandungan baiknya sudah terbukti alami dan mencukupi kebutuhan bayi.
"Di dalam ASÌ mengandung limfosit yang bekerja untuk memperkuat daya tahan tubuh bayi. ASI di awal yaitu kolostrum juga mengandung antibodi yang baik untuk bayi." (ldp)