Perokok Pasif 4 Kali Lipat Berisiko Kanker Paru
VIVA – Setiap tahun, 1 Agustus diperingati sebagai hari kanker sedunia. Kanker paru merupakan jenis kanker terbanyak dengan insiden tertinggi pada laki-laki di Indonesia. Dari seluruh jumlah kanker paru di Indonesia, 11,2 persen adalah perempuan. Lebih dari 80 persen pasien kanker paru datang setelah stadium lanjut yaitu stadium empat.
"Rokok menjadi sumber utama pemicu kanker paru. Sebab terdapat 4 ribu bahan kimia berbahaya yang masuk ke paru-paru dan langsung merusaknya," Spesialis Paru, dr. Sita L. Andarini Ph.D. Sp.P(K), dalam temu media di kantor Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Jakarta.
Dokter Sita mengatakan 7 dari 10 pria menjadi perokok aktif. Di mana perokok aktif berisiko 13 kali lipat untuk mengidap kanker paru. Sementara, perokok pasif berisiko 4 kali lipatnya.
"Upaya deteksi dini kanker paru wajib dilakukan pada perokok aktif atau pasif. Pada pria perokok aktif, di usia 34 tahun sebaiknya sudah melakukan medical check up," papar Sita.
Sementara itu, pada kaum perempuan yang menjadi perokok pasif dan mengalami gejala respirasi seperti batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada, pembengkakan di dada, suara serak, dan berat badan turun yang tidak kunjung sembuh dengan pengobatan biasa, perlu segera ke dokter.
"Upaya deteksi dini tersebut selanjutnya melalui pemeriksaan ke Layanan Primer, Rujukan untuk mendapatkan Foto Toraks dan CT-Scan toraks, dan konsultasi ke Dokter Spesialis Paru untuk mendapatkan diagnosis dan terapi kanker paru," jelasnya. (ldp)