'The Rock' Dwayne Johnson Minum 15 Liter Air Per Hari, Amankah?
- U-Report
VIVA – Bagi para pria mendapatkan tubuh besar dan kekar seperti selebriti Hollywood Dwayne Johnson bisa jadi kebanggaan tersendiri. Namun tak dimungkiri mendapatkan bentuk tubuh sempurna seperti itu harus melewati berbagai latihan dan diet yang ketat. Seperti informasi yang terkuak baru-baru ini, ternyata Dwayne Johnson pun melewati diet yang unik.
Untuk mendapatkan tubuh yang kekar, Dwayne harus makan 7 kali sehari, yang mencakup banyak protein pembentuk otot. Dan untuk mengimbanginya, ia juga minum banyak air. Hal itu dilakukannya untuk menyempurnakan bentuk tubuh.
Dilansir laman Times of India, aktor berusia 47 tahun dan mantan pegulat tersebut, baru-baru ini mengakui bahwa ia minum sekitar 4 galon kecil atau sekitar 15,1 liter air putih setiap hari. Banyak yang terkejut dan mempertanyakan, apakah hal yang dilakukannya aman dan bermanfaat?
Minum air dalam jumlah yang disarankan memang sangat bermanfaat untuk tubuh, misalnya untuk mencegah dehidrasi, menghilangkan racun juga membantu tubuh menyerap nurisi tubuh. Selain itu air juga dapat melawan panas yang ekstrem. Tapi, berapa jumlah ideal yang harus diminum seseorang dan berbahayakah yang dilakukan Dwayne?
Web MD menulis bahwa kebutuhan air setiap orang berbeda-beda sesuai jenis tubuh, usia dan ukurannya. Seseorang yang menghabiskan banyak waktu untuk berolahraga atau seseorang yang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan, tentu membutuhkan lebih banyak asupan air dibanding orang pada umumnya.
Menurut rekomendasi umum, minum 2 liter air saja sudah cukup. Namun, asupan dan kebutuhan cairan juga berbeda di antara jenis kelamin. Misalnya, pria membutuhkan sekitar 15 gelas air setiap hari, sedangkan wanita membutuhkan lebih sedikit, yaitu sekitar 11 gelas untuk tetap terhidrasi.
Minum terlalu banyak air ternyata juga berbahaya. Dalam medis bisa disebut dengan keracunan air atau over hidrasi. Hal ini berdampak pada organ vital dalam tubuh, bahkan dapat berakibat fatal.
Keracunan air juga bisa menjadi masalah umum yang dihadapi oleh olahragawan, bahkan bisa mematikan. Gejalanya berupa mual, muntah, sakit kepala hingga kram otot. Dalam kasus-kasus yang lebih serius, akan terjadi pembengkakan otak, kejang, koma hingga kematian.
Kadar garam yang lebih rendah dari biasanya dalam aliran darah juga dapat membuat tubuh jadi syok karena menurunnya tingkat elektrolit akibat larut dalam air.
Tingkat elektrolit dalam aliran darah dan juga memaksa kadar natrium untuk dikeluarkan. Pada akhirnya akan menciptakan ketidakseimbangan, dan ketika cairan menyebar di dalam sel, akan terjadi pembengkakan. Hal ini bisa berpotensi mengancam jiwa seiring meningkatnya tekanan di dalam tengkorak. (ldp)