Tak Cuma Lidah Mertua, Tanaman ini pun Ampuh Kurangi Polusi Udara

Tanaman Lidah Mertua atau Sanseviera
Sumber :
  • Instagram/@houseofplantlovers

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI akan ikut memanfaatkan tanaman lidah mertua untuk menanggulangi polusi udara di Jakarta. Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI, mendapat rekomendasi tanaman itu bisa menyerap polutan.

Viral Netizen Keluhkan Polusi Udara Jakarta yang Kian Memburuk, Kesehatan Warga Jadi Taruhan

"Dinas mendapatkan rekomendasi beberapa tanaman yang untuk ditanam yang diharapkan bisa, ikut mengendalikan pencemaran udara," ujar Anies di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, belum lama ini.

Lantas seberapa efektifkah tanaman lidah mertua untuk menyerap polusi?

Ridwan Kamil Janji Bereskan Masalah Polusi Udara di Jakarta, Ini Jurusnya

Berdasarkan penelitian tahun 2017 oleh peneliti India, DR. R. K Maheshwari bersama sejumlah peneliti lainnya dalam jurnal berjudul Snake Plant (Sansevieria trifasciata): Imminent Classically Versatile House Indoor Detoxifier disebutkan bahwa sansevieria trifasciata atau tanaman lidah mertua dapat menjaga kelembapan udara. Ia dapat mengubah zat beracun menjadi oksigen (O2) di dalam ruangan ketika malam hari, sehingga menjadi tanaman yang direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas udara.

Sansevieria tidak hanya menyerap polutan dalam ruangan, ia juga dapat menghilangkan bau tak sedap. Saat terdapat furnitur baru dengan aroma yang kurang menyenangkan, tanaman ini dapat menyerapnya dan membuat aroma menjadi lebih enak.

Ridwan Kamil Jelaskan 12 Jurus Atasi Polusi di Jakarta

Namun berdasarkan paparan Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K), penelitian yang NASA lakukan menemukan 15 jenis tanaman yang mampu membuat udara lebih baik seperti lidah buaya dan lili paris.

"Menurut penelitian yang dilakukan NASA, ada tanaman yang mampu mengurangi dampak polusi di dalam ruangan di tiap 600 meter persegi seperti aloe vera dan spider plant," ujar Agus dalam temu media di kantornya, Rabu 31 Juli 2019.

Lidah buaya.

Dengan penempatan tanaman tersebut, udara di ruangan menjadi lebih baik. Sementara itu, jika penempatannya di luar ruangan, belum terdapat penelitian yang membuktikan efektivitasnya.

Dikutip dari laman My Garden Forest, spider plant merupakan salah satu dari tanaman yang masuk dalam penelitian NASA Clean Air Study, di mana paling efektif dalam menghilangkan karbon monoksida, formaldehida, xylene, dan toluena. Ia berfungsi sangat baik daripada tanaman dalam ruangan lainnya yang berpartisipasi dalam percobaan itu.

Artikel National Wildlife Federation juga mengklaim bahwa spider plant mampu menghilangkan lebih dari 95 persen agen beracun dari udara. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya