Sakit Kepala Bisa jadi Tanda Stroke, Kenali Cirinya

Ilustrasi anemia
Sumber :
  • Freepik/katemangostar

VIVA – Sakit kepala adalah satu di antara gejala umum stroke yang harus diwaspadai. Penyumbatan pembuluh darah di otak yang menyebabkan sakit kepala ini mungkin seringkali diabaikan dan dianggap sepele. Padahal, masalah ini akan sangat berbahaya untuk kesehatan.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Namun, ada beberapa ciri khusus sakit kepala akibat stroke yang bisa Anda pahami. Maka dari itu penting, memahami gejala ini lantaran bila terlambat bisa sangat fatal akibatnya.

Terkait dengan sakit kepala dengan stroke, Founder and Director Klinik Wijaya, dr. Sukono Djojoatmodjo,Sp.S menyatakan bahwa stroke adalah gangguan fungsi otak karena aliran darah ke otak terganggu. Gangguan ini bisa berupa tersumbat pada otak yang disebut stroke sumbatan.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Selain itu, ada juga stroke hemoragik yaitu, kondisi pecahnya salah satu arteri dalam otak yang memicu perdarahan di sekitar organ tersebut. Sehingga aliran darah pada sebagian otak berkurang atau terputus.

“Stroke itu tiba-tiba tersumbat, tiba-tiba pecah dan sering sekali sakit kepala hebat secara tiba-tiba. Ini adalah stroke pecah pembuluh darah,” kata dia saat ditemui awak media di Klinik Wijaya Jakarta Selatan, Rabu 31 Juli 2019.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

Dia melanjutkan, salah satu ciri sakit kepala yang perlu diperhatikan adalah sakit yang terjadi secara tiba-tiba. Selain itu, sakit kepala hebat yang tidak pernah dialami sebelumnya.

Umumnya, sakit kepala hebat yang memicu stroke bisa membuat pasien benar-benat tidak bisa lagi beraktivitas. Jika mengalami sakit kepala tidak biasa dan tidak tertahankan, serta di area yang itu-itu saja, dr. Sukono menyarankan untuk segera menghubungi dokter.

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024