Masker ala Ojol Tak Efektif, Begini Trik Aman Cegah Hirup Polusi

Pengendara sepeda motor mengenakan masker.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

VIVA – Polusi udara di DKI Jakarta tercatat paling buruk. Polusi udara tersebut dihasilkan oleh banyak hal mulai dari kendaraan umum, kendaraan pribadi, hingga asap rokok.

Ridwan Kamil Jelaskan 12 Jurus Atasi Polusi di Jakarta

Polusi udara terbentuk dari campuran debu, bahan kimia, partikel halus (PM) dan polutan sekunder seperti ozon di permukaan tanah. Partikel halus dari polusi udara itu dikaitkan dengan sejumlah penyakit akut dan kronis pada sistem pernapasan, kardiovaskular, dan sistem kekebalan tubuh. 

Laporan Global Health Observatory (GHO) memperkirakan bahwa 25 persen kematian akibat kanker paru-paru, persen dari kematian akibat COPD (penyakit paru obstruktif kronik), dan sekitar 15 persen  penyakit jantung dan stroke iskemik.

MPR Ajak Kampus Bersinergi Selamatkan Lingkungan dan Wujudkan Udara Bebas Polusi

Mengontrol polusi udara memang cukup sulit, terlebih di hiruk pikuknya Ibu Kota Jakarta. Namun, Anda bisa menjaga tubuh terhindar dari bahaya polusi udara melalui pemakaian masker.

Penting untuk dicatat bahwa masker bedah yang dijual di banyak outlet apotek, bahkan yang termasuk filter karbon, tidak bekerja untuk partikel halus polusi dengan angka PM 10 dan PM 2.5. Sehingga masker yang sering diberikan oleh para pengemudi ojek online sebenarnya tidak efektif untuk menyaring polusi.

Truk Jadi Penyumbang Emisi Terbesar, Jakarta Siapkan Wilayah Rendah Emisi

Ada sejumlah masker anti polusi yang tersedia di pasar. Berikut adalah cara tepat yang akan membantu Anda memilih masker anti polusi dari laman Airveda, Senin 29 Juli 2019.

1. Kenali Masker Anti-Polusi

Untuk sebagian besar bahan partikulat halus non-minyak, masker N-95 dan N-99 adalah pilihan terbaik. Masker dengan peringkat N-95 dapat memfilter hingga 95 persen dari partikel halus polusi dengan angka PM 2.5 dan masker dengan peringkat N-99 dapat memfilter hingga 99 persen dari PM 2.5. Untuk daerah dengan tingkat konsentrasi PM 2.5 yang sangat tinggi, dan masker N-100, yang bekerja dengan efisiensi 99,97 persen mungkin disarankan.

Jika Anda tinggal di kota atau area dengan konsentrasi PM 2.5 berbasis minyak yang tinggi, misalnya di dekat kawasan industri, N-masker tidak akan berfungsi. Anda harus menggunakan P-95 atau mitranya untuk keperluan industri (R-95), yang keduanya dapat menyaring polutan berbasis minyak dan minyak asli. Ini lebih mahal dan harus sering diganti (biasanya setelah 40 jam).

2. Jenis Masker Anti-Polusi

Masker tersedia dalam dua jenis yaitu sekali pakai dan dapat digunakan kembali. Masker Vogmask dan Cambridge dapat digunakan berulang kali dan dibersihkan dengan kain basah. Masker sekali pakai, seperti 3M dan Honeywell harus diganti setelah sekali pakai.

Masker yang dirancang untuk penggunaan jangka panjang harus dibersihkan dan disimpan dengan benar saat tidak digunakan. Masker dapat terinfeksi oleh patogen, terutama setelah diseka dengan kain lembap, jika tidak dibersihkan dan ditayangkan dengan benar. 

Penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan klip hidung atau dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur, sementara pita elastis yang menahan masker dapat kehilangan elastisitasnya dengan penggunaan yang lama, menyebabkan segel masker wajah yang tidak tepat.

3. Ukuran Masker Anti-Polusi

Selain jenis masker yang tepat, memilih ukuran yang tepat sangat penting. Masker harus pas dengan erat di wajah Anda, tidak meninggalkan celah di sisi dari mana partikel dapat menembus melalui topeng Anda. Ingat polutan ini 50 kali lebih tipis dari rambut Anda. (tsy)

Cagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil usai blusukan di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 November 2024

Ridwan Kamil Janji Bereskan Masalah Polusi Udara di Jakarta, Ini Jurusnya

Ridwan Kamil menaruh perhatian pada persoalan polusi udara di Jakarta. Dia akan menggandeng NGO hingga pihak-pihak berkepentingan untuk membuat kualitas udara lebih baik.

img_title
VIVA.co.id
16 November 2024