Bolehkah Anak Pakai Pasta Gigi Orang Dewasa?
- Pixabay
VIVA – Anak-anak diajarkan merawat giginya sejak dini. Orangtua mengajarkan menggunakan sikat dan pasta gigi khusus anak-anak.
Tetapi, tak sedikit dari anak-anak yang justru menggunakan pasta gigi orang dewasa. Lantas, sebenarnya bolehkah anak menggunakan pasta gigi orang dewasa?
Pakar Kesehatan Gigi dan Mulut, drg. Ratu Mirah Afifah, GCClienDent, MDSc mengatakan, bila anak sudah bisa berkumur boleh menggunakan pasta gigi apa saja. Hanya saja, untuk penggunaan sikat gigi, sebaiknya menggunakan yang khusus untuk anak-anak.
“Kandungan flouride di pasta gigi dewasa itu 1.450-1.500 per mili, sedangkan pasta gigi anak memiliki kandungan flouride 500-800 per mili. Ketika anak sudah bisa meludah, bisa kasih pasta gigi usia dua tahun, tetapi dia harus didampingi,” katanya dalam acara Senyum Sejak Hari Pertama melalui Pepsodent Action 123 Complete di Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa 23 Juli 2019.
Dia menjelaskan, jika anak-anak ingin menggunakan pasta gigi orang dewasa, ukuran penggunaan pasta giginya pun harus sebesar biji jagung dan diratakan di area sikat gigi. Hal ini, supaya bulu sikat mengenai pasta gigi dan bisa membersihkan gigi mereka.
"Mulut orang dewasa dan anak-anak itu beda ukurannya. Kalau anak kecil, ukurannya seperti biji jagung, (pasta gigi) diratakan supaya memastikan bulu sikat kena pasta giginya. Sama teorinya mulut berkembang jauh seiring usia, jadi kepala sikat gigi didesain lebih besar, agar ketika menyikat gigi menjangkau 1,5 diameter gigi jadi pasta gigi harus sepanjang bulu sikatnya,” tutur dia.
Terkait kegiatan gosok gigi pun harus dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari. Kegiatan ini disarankan dilakukan, setelah sarapan dan sebelum tidur.
“Menyikat gigi yang tepat adalah setelah sarapan dan sebelum tidur dengan durasi waktu dua menit mencakup bagian kiri-kanan gigi, bagian atas-bawah gigi, dan bagian depan-belakang yang masing-masing dilakukan selama 30 detik dengan gerakan memutar,” kata Ratu.
Selain itu, dalam menggosok gigi penting juga memperhatikan penggunaan sikat gigi. Dia menyarankan, memilih sikat gigi dengan bulu sikat yang halus atau medium, demi menjaga gusi dari risiko luka.
“Bulu sikatnya pilih yang halus atau medium karena gigi akar, gigi tersembunyi di gusi ketika menggunakan yang keras akan melukai gusi, sehingga bisa membuat kondisi gusi turun atau resesi yang menjadikan gigi sensitif,” ucap dia. (asp)