Tentang Kanker Prostat yang Diderita Almarhum Arswendo Atmowiloto
- U-Report
VIVA – Kabar duka menghentak dunia seni Indonesia, seniman yang melahirkan sinetron Keluarga Cemara, Arswendo Atmowiloto meninggal dunia sore ini. Arswendo menghembuskan napas terakhir setelah berjuang keras melawan ganasnya penyakit kanker prostat.
Kanker prostat memang merupakan kanker yang paling sering terjadi pada pria. Dikutip dari laman Mayo Clinic, kanker prostat biasanya tumbuh perlahan dan awalnya terbatas pada kelenjar prostat saja, di mana tidak menyebabkan bahaya serius.
Namun, meski beberapa jenis kanker prostat tumbuh perlahan dan penanganannya minimal atau tidak butuh perawatan sama sekali, beberapa jenis kanker prostat lainnya bersifat agresif dan menyebar dengan cepat.
Kanker prostat adalah kanker yang muncul di prostat, sebuah kelenjar kecil berbentuk kacang kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani yang menutrisi dan membawa sperma. Kanker prostat yang terdeteksi dini, saat masih berada di kelenjar prostat, memiliki peluang lebih baik mengalami keberhasilan pengobatan.
Pada tahap awal, kanker prostat bisa tidak menimbulkan tanda atau gejala. Namun, kanker yang sudah berkembang akan memunculkan gejala seperti kesulitan buang air kecil, menurunnya tekanan aliran urin, darah di sperma, ketidaknyamanan di area panggul, nyeri tulang, dan disfungsi ereksi.
Beberapa faktor risiko kanker prostat di antaranya adalah usia, ras di mana pria berkulit hitam berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan ras lainnya meski alasannya belum ditemukan, riwayat keluarga, serta obesitas.
Meski begitu, risiko Anda bisa diturunkan dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang kaya akan sayur dan buah-buahan. Selain itu, lakukan olahraga rutin. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa pria yang tidak berolahraga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan pria yang berolahraga.