Infeksi saat Hamil, Picu Bayi Lahir Prematur
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Pentingnya menjaga kesehatan di masa kehamilan bisa memberi dampak baik bagi calon ibu dan janin. Sebab, infeksi yang mengintai di saat hamil dapat berisiko buruk terhadap tumbuh kembang janin.
Salah satu bahaya pada janin ketika tubuh ibu terserang infeksi di masa kehamilan adalah bayi lahir prematur. Hal ini dipicu oleh hormon yang merangsang terjadinya kontraksi.
"Semua infeksi baik di gigi atau di vagina dapat memicu tubuh untuk keluarkan hormon yang merangsang kontraksi. Kalau kontraksi terlalu cepat dapat membuat bayi lahir prematur," ujar Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG (K), dalam temu media SGM Bunda di Jakarta.
Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 Minggu. Bayi prematur tidak hanya berukuran lebih kecil daripada bayi pada umumnya, namun mereka juga dapat memiliki berbagai masalah fisik dan perkembangan.
Bayi prematur memiliki potensi yang lebih besar untuk terjadinya gagal tumbuh. Stunting merupakan salah satu bahaya bayi prematur hingga bahaya kematian.
Begitu pula bayi yang lahir prematur antara 23 hingga 28 minggu khususnya, memiliki risiko komplikasi tertinggi seperti celebral palsy, ADHD, gangguan kecemasan, serta masalah penglihatan, pendengaran dan pencernaan.
"Untuk mencegah bayi lahir prematur, ibu harus melakukan pemeriksaan secara keseluruhan agar bisa mendeteksi jika adanya infeksi. Pemeriksaan ini dilakukan di awal kehamilan dan hanya satu kali," ujarnya. (nda)