4 Mitos Mengejutkan Seputar Tes Kehamilan di Rumah
- Pixabay/Publicdoaminpictures
VIVA – Melakukan tes kehamilan di rumah memang mudah dan nyaman. Anda cukup buang air kecil dan memasukkan sedikit urine Anda pada test pack, digoyang-goyangkan sebentar, kemudian Anda akan segera tahu apakah Anda positif hamil atau tidak.
Tapi, apakah Anda benar-benar memercayai tes kehamilan dengan cara ini dan apakah test pack selalu memberikan hasil akurat? Meskipun cara ini sudah digunakan sejak 1976, ada beberapa mitos yang wajib Anda ketahui seputar pemakaian test pack ini.
Dikutip dari Times of India, berikut beberapa mitos tentang melakukan tes kehamilan di rumah.
Mitos: Tes ini dapat memastikan kehamilan
Faktanya menurut sebuah penelitian, 97 persen dari tes ini memang memberikan hasil yang akurat, namun tidak dalam waktu singkat. Dibutuhkan waktu sekitar lima hari bagi sel telur yang telah dibuahi untuk menanamkan dirinya ke rahim.
Pada titik inilah tubuh mulai memproduksi human chorionic gonadotropin (hCG) atau hormon alami yang dibentuk tubuh pada saat hamil, yang membantu alat tes memprediksi kehamilan Anda. Yang terbaik adalah, menunggu setidaknya satu minggu setelah periode terlewat untuk hasil yang akurat.
Mitos: Tidak ada yang dapat mendeteksi kesalahan hasil tes kehamilan di rumah
Faktanya hal-hal seperti olahraga, makanan yang Anda makan, stres, merokok, dan minum, tidak dapat memengaruhi produksi hCG setelah sel telur ditanamkan. Tetapi, ada obat kesuburan tertentu yang juga memiliki hCG, yang dapat menimbulkan hasil yang salah.
Mitos: Anda tidak perlu mengeluarkan uang, ada banyak cara murah dan alami untuk menguji kehamilan
Faktanya tidak ada selain hCG dalam urine yang dapat memprediksi apakah Anda hamil atau tidak. Jadi, tidak ada metode alami yang dapat mengetahui apakah Anda hamil atau tidak.
Mitos: Tes urine dapat mengungkapkan jenis kelamin bayi
Faktanya tidak ada tes kehamilan di rumah yang dapat mengungkap jenis kelamin bayi. Ini adalah mitos belaka. Tidak ada hormon seks dalam urine yang dapat menentukan jenis kelamin bayi Anda.
Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini tidak boleh dianggap sebagai pengganti saran dokter. Silakan berkonsultasi dengan dokter untuk lebih jelasnya.