Studi: Minuman Manis Tingkatkan Risiko Kanker
- U-Report
VIVA – Risiko obesitas atau kegemukan bisa berasal dari banyaknya konsumsi minuman manis. Tapi nyatanya tidak hanya itu, penelitian yang baru-baru ini dirilis menyebut bahwa minuman manis atau bersoda memiliki kaitan dengan penyakit kanker.
Dilansir dari situs Metro, Sabtu, 13 Juli 2019, studi yang dilakukan British Medical Journal (BMJ) mengatakan bahwa minuman manis bisa menyebabkan kanker. Sebanyak 101.257 responden ikut terlibat, dengan persentase 79 persen wanita dan 21 persen pria. Mereka semua dalam keadaan sehat dan rata-rata usia 42 tahun.
Penelitian dimulai dengan mengisi kuesioner untuk mengukur asupan rata-rata terhadap 3.300 jenis makanan dan minuman. Mereka kemudian dipantau oleh tim hingga sembilan tahun, sejak 2009-2018. Tim bekerja untuk mengukur konsumsi harian responden, seperti makan dan minuman manis, termasuk cola dan jus buah asli.
Selama penelitian ada 2.193 kasus kanker yang didiagnosis, seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker usus besar. Usia rata-rata terkena kanker saat 59 tahun. Tim menyimpulkan bahwa konsumsi 100 ml minuman manis per hari, sama dengan meningkatkan 18 persen risiko kanker secara keseluruhan dan 22 persen kanker payudara.
"Hubungan antara minuman manis dan risiko kanker mungkin lebih banyak dijelaskan memiliki efek kegemukan. Tapi kegemukan juga berisiko untuk mulut, faring, laring, esofagus, lambung, kanker pankreas, kanker empedu, hati, kolorektal, payudara, ovarium, endometrium, prostat dan ginjal," jelas BMJ.
Studi tersebut juga diklaim lebih mengamati hubungan penyakit daripada menjelaskan mengapa penyakit itu bisa ada. Penelitian ini menggunakan metode observasional, sehingga tidak dapat menentukan penyebabnya.
Tapi sampel penelitian dapat menunjukkan faktor-faktor yang berpotensi pada kanker. Untuk validasi lebih lanjut, peneliti perlu melakukan studi yang lebih mendalam lagi. Meski begitu, untuk menjaga kesehatan, bukan ide yang buruk untuk membatasi minuman manis.