Catat, Ini 5 Cara Bersihkan Vagina yang Benar
- Pixabay/pexels
VIVA – Area intim wanita ialah salah satu bagian paling unik dari tubuh wanita. Bukan hanya sulit ditebak bagaimana cara membuatnya orgasme, hingga kini masih banyak orang yang keliru dalam membersihkannya.
Menurut National Health Service (NHS), vagina sebetulnya didesain untuk bisa membersihkan bagiannya sendiri. Oleh karena itu, menurut seorang konsultan ahli kebidanan dan kandungan serta juru bicara untuk Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) Dr. Vanessa Mackay, adalah mitos bahwa vagina membutuhkan pembersihan dengan sabun wangi atau produk-produk kesehatan wanita.
“Ini mengandung bakteri baik, yang ada untuk melindunginya. Jika bakteri ini terganggu maka dapat menyebabkan infeksi, seperti bacterial vaginosis atau thrush, dan peradangan,” ujarnya.
Lantas bagaimana cara membersihkannya. Berikut ini 5 cara membersihkan vagina dengan benar.
1. Cukup dengan air
Dalam kebanyakan kasus, bagian area intim wanita paling baik dibersihkan hanya dengan air tidak perlu sabun. Jika ingin menggunakan suatu produk, NHS menyarankan untuk menggunakan sabun biasa yang tidak berbau atau emolien.
Seorang dokter, Dr. Gunter bahkan mengatakan bahwa ketika suatu produk berbau harum maka kemungkinan besar akan ditambahkan aroma yang telah diekstraksi dari pabrik atau dibuat di laboratorium yang dapat menyebabkan iritasi.
2. Bersihkan area dengan lembut
Saat membersihkan area kewanitaan ini, disarankan untuk membersihkannya dengan lembut setiap hari. Ini karena pembersihan yang berlebihan dapat memperburuk kesehatan area intim ini.
Saat membersihkannya perhatikan area depan ke belakang untuk menghindari penyebaran bakteri dari anus ke vagina dan ureter, karena dapat menyebabkan infeksi.
“Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan vagina. Setelah mencuci, wanita harus menepuk daerah itu sampai kering dengan handuk bersih," kata seorang konsultan gineakolog Dr. Caroline Overton.
3. Perhatikan perubahan
Seperti halnya semua kesehatan, penting untuk mengawasi dan mencatat tanda-tanda baik itu bau, iritasi, atau sakit yang mungkin menunjukkan masalah.
Ketika bicara soal vulva, NHS menyatakan bahwa normal bagi vagina untuk memiliki aroma karena baunya dapat berubah pada waktu siklus reproduksi yang berbeda.
Namun, jika melihat perubahan mendadak dalam vagina, ini mungkin mengindikasikan infeksi vagina yang mungkin memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
4. Hindari menggunakan waslap
Meskipun kebanyakan wanita mungkin menggunakan waslap membersihkan wajah dan tubuh, Dr. Overton menyarankan untuk tidak menggunakan alat-alat ini untuk membersihkan area genital. Hal tersebut karena mereka bisa lebih berbahaya dibanding membawa manfaat.
Karena vulva adalah daerah yang rentan, Dr. Overton mengatakan, menggunakan produk seperti waslap dapat mengikis kulit halus dari vulva.
Selain itu, dokter kandungan mengatakan bahwa wanita harus memastikan bahwa mereka telah sepenuhnya mencuci sisa sabun yang menempel di kulit setelah menggunakannya karena dapat mengeringkan atau mengiritasi kulit jika tidak sepenuhnya dibersihkan.
5.Jangan gunakan wewangian
NHS juga menyarankan hindari penggunaan tisu beraroma dan deodoran karena produk ini dapat mengganggu kehidupan bakteri alami di vagina hingga merusak keseimbangan ph di area kewanitaan.