Waspada Jika Alami Gejala Ini, Artinya Anda Stres

Ilustrasi anemia
Sumber :
  • Freepik/katemangostar

VIVA – Hampir sebagian besar manusia di dunia mengalami stres. Gaya hidup serta aktivitas sehari-hari disebut-sebut pemicu munculnya stres.

Spesialis Kejiwaan ini Ungkap Alasan Kenapa Banyak Generasi Sandwich Banyak yang Stres

Namun sayangnya, tidak sedikit dari kita yang memahami gejala stres atau bahkan mengabaikannya. Padahal penting untuk kita menyadari dan memahami stres, sebab bisa mempengaruhi kesehatan seseorang.

Maka dari itu penting untuk memahami gejala stres yang terjadi pada diri seseorang. Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, dr. Albert Maramis, SpKJ, umumnya gejala stres terbagi menjadi empat, yakni dari gejala fisik, emosional, kognitif, dan perilaku.

Sambangi KPK, Dr Tirta Diminta Lakukan Ini

Dalam sesi talkshow kesehatan pada acara Media Gathering RS Mitra Keluarga di Ayana Mid Plaza, Albert memaparkan bahwa gejala yang sering dikeluhkan seseorang yang mengalami stres adalah gejala fisik nyeri di bagian kepala, tengkuk dan bagian punggung. Selain itu, mual, pusing, diare, maag, berdebar, nyeri dada hingga mudah terserang penyakit seperti flu.

Untuk gejala emosional yang menunjukkan seseorang dalam keadaan stres, antara lain mudah marah, tegang, perasaan berubah-ubah hingga depresi tidak bahagia. Sedangkan gejala kognitif jika Anda stres, seperti gangguan memori, sulit konsentrasi, pertimbangan buruk, melihat sisi negatif, pikiran selalu berputar, cemas dan khawatir.

Usia Muda, Tapi Sering Lupa? Ini 8 Kebiasaan yang Harus Dihindari

Sementara tanda perilaku seseorang mengalami stres, antara lain makan berkurang atau bertambah, tidur berkurang atau bertambah, menarik diri, menunda, mengabaikan hingga gelisah. Beberapa gejala tersebut, kata dia, sangat perlu diperhatikan. Selain itu, masyarakat diminta untuk selalu mengenali sumber stres, sehingga stres dapat diminimalisir.

“Pertama self awareness, kita harus cek kondisi kita masih oke atau tidak, jangan memaksakan diri. Kenali sumber stres, kemudian juga penting menerapkan pola hidup sehat, perlu keseimbangan antara bekerja dan santai, social supporting itu juga penting," ujarnya.

Tapi perlu diperhatikan juga bahwa orang terdekat, kata dia, juga memiliki kemampuan terbatas. Jika gejala stres yang dihadapi sudah kompleks, dia menyarankan untuk datang ke ahlinya.

Ilustrasi Kelelahan, Ngantuk, bekerja, begadang

Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial

Kondisi fatigue ini bukan hanya soal kelelahan fisik, tetapi lebih mendalam, mencakup kelelahan mental yang akhirnya mengganggu produktivitas dan kesejahteraan pekerja. 

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024