Diduga Menderita Gizi Buruk Bocah di Depok Meninggal
- Pexels
VIVA – Kasus gizi buruk masih menjadi perhatian. Seorang bocah bernama Maulana, warga Kampung Lio Pancoran Mas Depok diduga meninggal dunia akibat gizi buruk. Ironisnya, bocah berusia 13 tahun ini tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah, padahal ia tinggal di belakang kantor pemerintah setempat.
Maulana diketahui menghembuskan napas terakhirnya setelah sempat dilarikan warga ke Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok, pada Sabtu malam, 6 Juli 2019. Wirawan Yosh, salah satu saksi, yang juga tetangga korban mengatakan, saat dibawa ke rumah sakit, Maulana sudah dalam kondisi kritis.
“Napasnya sudah tidak beraturan pas dibawa. Dokternya sempat bilang ini ikhlaskan saja. Cuma kami meminta untuk dokter tangani dulu umur kan tidak ada yang tahu,” katanya saat dikonfirmasi wartawan pada Senin 8 Juli 2019.
Namun sayangnya bocah malang dengan berat hanya sekira 25 kilogram itu ternyata tak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit tersebut pada Minggu, 7 Juli 2019.
Sejak kecil Maulana diasuh oleh ibu angkatnya yang bekerja sebagai pengamen ondel-ondel. Selama setahun belakangan ibunya baru mengetahui bahwa Maulana mengidap penyakit paru-paru dan infeksi pencernaan. Maulana pun sempat bolak-balik ke RSUD Pasar Minggu untuk menjalani pengobatan.
Sejak 8 bulan belakangan ini, kondisi Maulana semakin menurun. Bahkan bocah tersebut kerap tidak makan hingga akhirnya membuat penyakit yang diderita semakin parah. “Jadi kata dokter pas diperiksa itu memang posisinya Maulana udah komplikasi.”
Jasad Maulana telah dimakamkan, dan pihak keluarga hanya bisa pasrah dengan peristiwa ini.
Gizi buruk di Depok angkanya tinggi
Kasus gizi buruk yang terjadi di Depok tak hanya ini saja, April 2019 lalu, warga Depok juga digegerkan oleh bayi 1 tahun bernama Thalita Ailah yang ditemukan terkulai lemah di rumahnya di kawasan Beji akibat mengalami gizi buruk.
Dinas Kesehatan Kota Depok mencatat, sedikitnya ada 80 anak di kota tersebut yang mengalami gizi buruk. Angka ini tersebar di sejumlah wilayah. Beberapa di antaranya bahkan sulit untuk ditangani karena mengalami penyakit lain.
Hal itu diakui Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr Novarita. Ia menyebut angka tersebut menunjukkan adanya penurunan jumlah penderita gizi buruk di Kota Depok.
“Gizi buruk angkanya masih 80-an anak. Ada penurunan sedikit. Kemarin target kita sudah tercapai 0,06 persen perbaikan gizi buruk,” katanya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Nova mengungkapkan, dari 80 anak yang mengalami gizi buruk, beberapa di antaranya sulit ditangani karena mengidap penyakit lain.
“Intinya kasus gizi buruk sudah ada penurunan yang belum bisa turun karena ada penyakit penyerta," kata dia.
Kasus gizi buruk ini juga menjadi perhatian Kemenkes sejak beberapa tahun terakhir. Salah satu fokusnya ialah akan mengembangkan sistem jaminan gizi dan tumbuh kembang anak di Tanah Air. (ldp)