Sering Begadang Bisa Picu Stres hingga Kematian, Mungkinkah?
- U-Report
VIVA – Padatnya jadwal dan aktivitas sehari-hari membuat aktivitas begadang jadi tak terhindarkan. Terlebih lagi kegiatan bermain gadget, dan berseluncur di media sosial membuat begadang menjadi hal yang biasa.
Generasi muda kini juga memiliki waktu tidur yang lebih sedikit. Banyak penelitian menyebut bahwa hampir 80 persen generasi muda usia produktif (20-30an) banyak menghabiskan waktu malamnya dengan berbagai aktivitas (selain tidur).
Dari 80 persen anak muda yang hobi begadang tersebut 40 persennya mengaku bahwa aktivitas di jam-jam tidur (malam hingga dini hari) ternyata lebih efektif dan meningkatkan konsentrasi.
Meskipun efektif, namun penelitian lain justru menyebut bahwa kegiatan 'begadang' berbahaya bagi kesehatan apalagi dilakukan rutin. Kurangnya waktu tidur juga disebut-sebut dapat meningkatkan produksi kortisol dalam tubuh.
Kortisol atau yang dikenal dengan hormon stres ini juga terkait dengan sinyal tubuh yang membutuhkan istirahat. Dampak ini juga akan berkepanjangan, misalnya bisa memicu timbulnya kantung mata, penuaan dini, hingga menurunnya kondisi kesehatan seseorang, bahkan memicu kematian. Benarkah?
Bahaya begadang memang sering disepelekan. Karena itu, penting untuk mencari tahu seluk beluk bahaya begadang untuk membatasi diri agar tak 'kecanduan' begadang.
Soal begadang akan dikupas tuntas dalam tayangan Ayo Hidup Sehat (AHS) pada Jumat 5 Juli 2019. Bersama Spesialis penyakit dalam Dr. Suzy Maria Sp.PD di tvOne. Jika Anda tak sempat menyaksikannya di layar kaca, AHS juga akan tayang live streaming di laman ini. (nda)