Sering Konsumsi Usus, Awas Penyakit Berbahaya Mengintai
- Instagram @masmasmakan
VIVA – Berbicara sapi, bukan hanya daging saja yang bisa diolah, jeroan sapi juga menjadi olahan makanan yang populer di kalangan masyarakat. Jeroan sendiri memiliki banyak penggemar. Hal ini lantaran rasanya yang gurih dan berlemak membuat setiap orang tidak pernah bisa melupakan kenikmatannya.
Jeroan sendiri bisa kita temukan di berbagai tempat makan, salah satunya adalah olahan usus seperti usus goreng. Meski enak, ternyata jeroan punya efek buruk untuk kesehatan. Apalagi kalau terlalu banyak mengonsumsinya.
Salah satunya adalah dapat meningkatkan kolesterol, hal ini pun dibenarkan oleh dokter spesialis gizi, dr Ida Gunawan MS, SpGK(K) dalam program Ayo Hidup Sehat tvOne, Kamis, 4 Juli 2019. Ida menyebut, kandungan kolesterol usus pun terbilang tinggi, yang mana 30 gram usus mengandung 165 gram kolesterol.
“Organ dalam atau jeroan itu kaya kolesterol. 30 gram jeroan ini mengandung 165 mg kolesterol, Padahal Badan Kesehatan Dunia (WHO) hanya mengizinkan mengonsumsi kolesterol harian kurang
dari 300 mg,” kata dia.
Ida melanjutkan, setiap orang memiliki aturan dalam mengonsusmi jeroan. Bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi tidak boleh mengonsumsi kolesterol lebih dari 200 mg per hari. Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat kolesterol rendah tidak boleh lebih dari 300 mg per hari.
Bukan hanya itu, beberapa penyakit serius juga bisa muncul jika terlalu sering mengonsumsi jeroan seperti usus, antara lain asam urat. Hal ini lantaran kandungan kolesterol pada usus yang memicu asam urat.
“Rutin mengonsumsi usus bisa menyebabkan asam urat, karena hampir semua orang dalam atau jeroan kaya akan asam urat. Kalau seseorang punya risiko asam urat, kalau asam urat ambang batasnya 6, mereka yang punya 5,9 itu jangan konsumsi usus terlalu sering,” ujar dia.
Selain asam urat, mengonsumsi usus juga bisa memicu terjadinya penyakit jantung. Ini karena kandungan kolesterol dalam usus yang mana kolesterol merupakan faktor risiko sumbatan pada darah. Maka dari itu disarankan oleh Ida untuk tidak sering-sering mengonsumsi usus.
“Konsumsi usus juga bisa terkena risiko kanker usus. Kita tahu bahwa salah satu faktor kanker usus itu karena konsumsi makanan rendah serat dan usus ini seratnya hanya 0 persen,” ucapnya. (nsa)