Makan Blueberry Cegah Risiko Penyakit Jantung
- Pixabay/Azzurrodesign
VIVA – Bukan hanya sayur, mengonsumsi buah juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah blueberry, yang disebut-sebut dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Menurut sebuah penelitian baru di Inggris yang dilakukan di University of East Anglia, mengonsumsi 150 gram blueberry sehari dapat mengurangi risiko pengembangan penyakit jantung.
Penelitian, yang menerima dana dari Highbush Blueberry Council AS dan diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, berusaha untuk menentukan apakah makan blueberry memiliki efek pada sindrom metabolik.
Sindrom ini adalah serangkaian masalah metabolisme yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Yang paling sering bermanifestasi sebagai tekanan darah tinggi (hipertensi), gula darah tinggi atau glukosa, lemak tubuh berlebih di sekitar pinggang, rendahnya kolesterol baik dan kadar tinggi trigliserida.
Menurut sebuah pernyataan para peneliti menyebut penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang yang secara teratur makan blueberry memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami kondisi seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
"Ini mungkin karena blueberry kaya akan senyawa alami yang disebut anthocyanin, yang merupakan flavonoid yang bertanggung jawab atas warna merah dan biru pada buah-buahan," kata para peniliti.
Selama enam bulan, para peneliti mempelajari efek dari makan blueberry setiap hari pada 138 orang yang kelebihan berat badan dan penderita sindrom metabolik, yang berusia antara 50 dan 75 tahun.
Eksperimen itu membandingkan keuntungan makan 150 gram porsi blueberry setiap hari versus 75 gram.
Peserta makan blueberry kering beku, sementara kelompok plasebo diberi alternatif berwarna ungu yang terbuat dari pewarna makanan dan rasa buatan.
“Kami menemukan bahwa makan satu cangkir blueberry per hari menghasilkan perbaikan berkelanjutan dalam fungsi vaskular dan kekakuan arteri, membuat cukup banyak perbedaan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga antara 12 persen dan 15 persen,” kata rekan penulis penelitian Dr Peter Curtis.
Dia menambahkan, tanpa diduga, pihaknya tidak menemukan manfaat dari asupan blueberry harian yang lebih kecil (setengah cangkir) dalam kelompok berisiko ini.
"Ada kemungkinan bahwa asupan harian yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk manfaat kesehatan jantung pada populasi obesitas yang berisiko, dibandingkan dengan populasi umum," kata dia. (ase)