Hepatitis A Bisa Disembuhkan, Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
- Pixabay/pexels
VIVA – Wabah penyakit Hepatitis A merebak di Pacitan, Jawa Timur. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia WHO memperkirakan di dunia setiap tahunnya ada sekitar 1,4 juta pasien Hepatitis A.
Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV), termasuk family picornaviridae genus hepatovirus yang merupakan RNA virus. Dengan masa inkubasi selama 15–50 hari (rata-rata 28 hari).
Meski demikian, seseorang yang terkena Hepatitis A bisa disembuhkan. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu, melalui keterangan persnya menyebut, untuk pengobatannya para pasien harus istirahat total (tidur berbaring di tempat tidur) selama kurang lebih 1 minggu sampai nafsu makan meningkat.
“Tidak ada pengobatan khusus, hanya terapi suportif saja dan diutamakan meningkatkan daya tahan tubuh (istirahat dan makan makanan yang bergizi),” kata dia seperti dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA, Sabtu, 29 Juni 2019.
Lebih lanjut, Wiendra juga memberikan beberapa prosedur penanganan terhadap penderita, kontak dan lingkungan sekitar.
Untuk yang positif hepatitis (konfirm) harus ditangani dengan baik, untuk kesembuhan dan tidak menularkan ke orang lain. Kemudian, anak-anak yang demam dan lebih lagi yang ikterus (pewarnaan kuning yang tampak pada sklera atau bagian putih mata dan kulit yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin) agar tetap di rumah tidak usah sekolah. Terakhir, disinfeksi lingkungan yang menjadi sumber penularan.
Diketahui, ciri atau tanda dan gejala terinfeksi Hepatitis A antara lain, demam, malaise (lemah, lesu), anoreksia (tidak nafsu makan), gangguan saluran cerna, dan ikterus. Jika mengalami beberapa tanda seperti itu bisa segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. (ase)