Kapan Sebaiknya Anak Laki-laki Sunat?

Ilustrasi-Sunat anak laki-laki
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Khitan, sunat, atau sirkumsisi biasa dilakukan pada usia anak-anak menjelang akil balig pada umat Islam. Namun, kini, tak jarang juga orang tua yang mengajak anak laki-lakinya untuk dikhitan sejak usia balita.

Ada Reaksi Jangka Pendek, Ini yang Harus Dilakukan Setelah Khitan untuk Kurangi Rasa Sakitnya

Pada dasarnya sunat adalah pemotongan sebagian dari preputium, yakni kulit yang menutupi penis sehingga keseluruhan glans atau kepala penis menjadi terlihat. Tindakan ini bisa dilakukan meskipun tanpa adanya indikasi medis.

"Dari sisi medis, tidak ada usia tertentu yang dipandang optimal untuk melakukan prosedur sirkumsisi. Apabila tidak ada masalah atau indikasi medis tertentu, sirkumsisi bisa dilakukan kapan saja," ujar Dokter Spesialis Bedah Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Yessi Eldiyani, Sp. BA., dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA, Selasa 25 Juni 2019.

Yang Harus Diketahui tentang Khitan, Kapan Usia Ideal dan Siapa Saja yang Tidak Boleh Dikhitan

Sekarang, semakin banyak orangtua yang tak segan membawa anaknya untuk dikhitan sedari dini. Latar belakangnya, selain karena adanya indikasi medis, juga untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih. Manfaat yang didapat dengan sirkumsisi sejak bayi tak jauh berbeda dengan tindakan sirkumsisi yang dilakukan ketika anak usia sekolah.

"Bedanya, penggunaan bius bisa lebih sedikit. Lalu, bayi belum terlalu banyak bergerak, sehingga proses penyembuhan pun bisa lebih cepat. Risiko khitan saat bayi, usia balita, hingga usia sekolah juga relatif sama," sambung dokter Yessi.

China Gelar Kompetisi Sunat Online, Diikuti Puluhan Dokter Bedah

Dokter Yessi menekankan bahwa setelah tindakan sirkumsisi, pasien akan mengalami beberapa reaksi jangka pendek yang tidak membahayakan. Oleh karena itu, hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

"Reaksi tersebut antara lain seperti rasa ngilu pada kepala penis yang baru dikhitan. Hal tersebut wajar dan terjadi karena kepala penis menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan atau kontak dengan celana dalam. Rasa ngilu akan berangsur-angsur berkurang dalam kurun waktu dua sampai empat minggu," kata dia. 

Pasien disarankan untuk menggunakan celana dalam yang lebih longgar atau celana dalam sunat. Bila selesai berkemih jangan lupa bersihkan sisa air dengan tisu atau kasa pada tiga hari pertama selesai sirkumsisi. Selanjutnya, diharapkan pada seminggu awal sirkumsisi sebaiknya mengurangi aktivitas naik sepeda, naik motor, atau menunggang kuda untuk mengurangi gesekan antara luka sirkumsisi dengan sadel.
 

Ilustrasi sunat bayi

Praktik Sunat Perempuan Dihapus Pemerintah!

Kebijakan penghapusan sunat itu merujuk  Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2024