Kelebihan Teknik NIPT Bagi Ibu Hamil

Ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Beberapa tahun belakangan teknik pemeriksaan Non Invasive Prenatal Test (NIPT) mulai dikenal oleh masyarakat, terutama pasangan usia subur dan Ibu hamil. Tentunya pemahaman yang baik dan lengkap terhadap pemeriksaan ini sangat diperlukan untuk mengetahui pentingnya pemeriksaan ini.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Secara umum, menurut Spesialis obgyn dengan sub spesialis fetomaternal, dr Manggala Pasca Wardhana,SpOG, NIPT bisa mendeteksi jumlah kromosom (atau aneuploidi) yang ada di dalam tubuh. Kromosom merupakan untaian DNA yang berisi pesan-pesan penting untuk pembentukan dan perkembangan manusia.

"Kromosom berjumlah 23 pasang (46 buah) dengan 1 pasang berupa kromosom Sex yang menentukan laki-laki atau perempuan. Kelainan jumlah kromosom antara lain trisomi 21 (Down syndrome), trisomi 18 (Edward syndrome), trisomi 13 (Patau syndome)," ungkap Manggala dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.

5 Tips Sederhana agar Cepat Hamil Secara Alami

Lalu, apa saja keuntungan dan kerugian dari teknik NIPT?

Manggala menjelaskan, kehebatan teknik pemeriksaan ini salah satunya karena memiliki kemampuan deteksi yang sangat tinggi, hingga 98 persen. Lebih tinggi dari teknik pemeriksaan kelainan kromosom lainnya. Pemeriksaan ini juga memiliki waktu pemeriksaan yang cukup luas yaitu setelah 10 minggu (beda dengan USG nuchal scan yang hanya 11-14 minggu).

Anak Alergi Susu Sapi? Jangan Salah, Pencegahannya Harus Sejak Hamil hingga Melahirkan

"Sementara kerugian dari pemeriksaan ini antara lain harganya yang sangat tinggi (diharapkan dapat menurun pada beberapa tahun ke depan), dan masih belum dapat menggantikan tes diagnostik," kata dia. 

Oleh sebab itu perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan diagnostik dari sampel janin untuk memastikan hasilnya. Manggala menjelaskan, secara umum semua wanita hamil direkomendasikan untuk ditawarkan pemeriksaan kelainan kromosom dengan berbagai metode.

"NIPT juga merupakan metode dengan kemampuan deteksi paling baik, namun secara cost efektif, pemeriksaan combined First Trimester Screening (USG + pemeriksaan laboratorium) masih direkomendasikan di berbagai negara," ungkap Manggala.

Meski demikian, NIPT sendiri menurut Manggala, masih belum direkomendasikan untuk pemeriksaan pada wanita hamil risiko rendah mengalami kelainan kromosom dan kehamilan kembar. Teknik ini lebih direkomendasikan untuk pemeriksaan pada wanita hamil dengan risiko tinggi mengalami kelainan kromosom.

"Ini untuk usia ibu hami 35 tahun ke atas, ada kelainan pada pemeriksaan USG, kemudian riwayat bayi lahir dengan trisomi sebelumnya, hasil positif pada hasil skrining tes lainnya, dan orangtua dengan kelainan kromosom berupa translokasi robertsonian (meningkatkan risiko terjadinya kelainan kromosom)," kata dia. (csr)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya