Mengenal Glioblastoma, Kanker Otak yang Diderita Agung Hercules
- instagram.com/agunghercules88
VIVA – Setelah lama tidak tampil di panggung hiburan, kabar kurang menyenangkan datang dari pedangdut bertubuh kekar Agung Hercules. Sebuah kabar menyebutkan bahwa kini ia mengidap kanker otak stadium 4. Menurut penuturan sang sahabat, Agung kini terbaring di salah satu rumah sakit di kawasan Tangerang, Banten.
"(Dia) sakit kanker di otak kiri, glioblastoma stadium 4. Pertumbuhannya sangat cepat," ujar Bedu saat dihubungi VIVA baru-baru ini.
Satu hal yang banyak mengagetkan publik ialah begitu cepatnya perkembangan kanker yang diderita Agung hingga kini mencapai stadium 4. Padahal Agung sendiri dikenal sebagai sosok yang selalu menghibur dengan slogan ‘Enggak Goyang, Barbel Melayang’.
Lantas, apa sebenarnya penyebab penyakit yang diderita Agung? Dan mengapa perkembangannya begitu cepat?
Seperti dilansir dari Mayo Clinic, Senin, 17 Juni 2019, glioblastoma adalah jenis kanker agresif yang dapat terjadi di otak atau sumsum tulang belakang. Glioblastoma terbentuk dari sel yang disebut astrosit yang mendukung sel-sel saraf.
Glioblastoma dapat terjadi pada semua usia, tetapi cenderung lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Ini dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, dan kejang yang memburuk.
Glioblastoma juga dikenal sebagai glioblastoma multiforme dan bisa sangat sulit untuk diobati dan penyembuhannya seringkali tidak memungkinkan. Perawatan dapat memperlambat perkembangan kanker dan mengurangi tanda dan gejala.
Secara umum, tumor otak primer berasal dari otak itu sendiri atau di jaringan yang dekat dengannya, seperti di selaput otak (meninges), saraf kranial, kelenjar pituitari atau kelenjar pineal.
Tumor otak primer dimulai ketika sel-sel normal mengalami kesalahan (mutasi) dalam DNA mereka. Mutasi ini memungkinkan sel untuk tumbuh dan membelah dengan laju yang meningkat dan untuk terus hidup ketika sel yang sehat akan mati. Hasilnya adalah massa sel abnormal, yang membentuk tumor.
Pada orang dewasa, tumor otak primer jauh lebih jarang daripada tumor otak sekunder, di mana kanker dimulai di tempat lain dan menyebar ke otak.
Beberapa gejala yang kerap muncul pada penderita tumor otak, antara lain sakit kepala yang secara bertahap menjadi lebih sering dan lebih parah, mual atau muntah yang tidak bisa dijelaskan, masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda atau hilangnya penglihatan tepi, dan hilangnya sensasi atau gerakan secara bertahap di lengan atau kaki.
Pada kebanyakan orang dengan tumor otak primer, penyebab tumor tidak jelas. Tetapi dokter telah mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang terkena tumor otak. Salah satunya ialah riwayat penyakit tumor otak di keluarga.
Sebagian kecil tumor otak terjadi pada orang dengan riwayat keluarga dengan tumor otak atau riwayat keluarga dengan sindrom genetik, yang meningkatkan risiko tumor otak. Selain itu, orang yang telah terpapar pada jenis radiasi yang disebut radiasi pengion juga memiliki risiko lebih tinggi terkena tumor otak. (ren)