Berat Badan Orang Indonesia Rata-rata Naik 6 Kg Usai Lebaran
- Pixabay
VIVA – Holiday Eating Survey yang dilakukan oleh Herbalife Nutrition pada April 2019 mengungkapkan bahwa dari 500 konsumen Indonesia yang disurvei, delapan dari 10 (83 persen) cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dibanding hari biasa.
Survei yang dilakukan 11 negara Asia Pasifik yaitu Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam ini juga mengungkapkan bahwa
berat badan konsumen di 11 negara Asia Pasifik tersebut bertambah rata-rata enam kilogram pada akhir bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Ini merupakan jumlah kenaikan berat badan tertinggi yang dialami oleh mereka dibandingkan dengan musim perayaan lainnya, termasuk Deepavali, Natal dan Tahun Baru. Orang Indonesia cenderung lebih banyak makan saat Ramadan dan Idul Fitri.
Menurut survei, 83 persen responden Indonesia yang disurvei cenderung merayakan momen ini dengan mengonsumsi lebih banyak makanan saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dibanding hari-hari biasa. Selain itu, 66 persen responden mengakui mereka mengonsumsi makanan yang kurang sehat.
Beberapa alasan utama responden mengonsumsi makanan kurang sehat dan dalam jumlah yang banyak adalah karena mereka menikmati makanan enak selama liburan (62 persen), lebih fokus pada menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga (56 persen), dan karena teman dan keluarga menjadi faktor penting untuk ikut melakukan perayaan (53 persen).
Meski demikian, 66 persen responden Indonesia merasa bersalah telah mengonsumsi dan menerapkan pola makan makanan kurang sehat selama Ramadan dan perayaan Idul Fitri. Dan dampaknya, 71 persen akan berusaha memperhatikan pemilihan makanan, khususnya makanan sehat begitu perayaan usai.
“Konsumen di Asia Pasifik termasuk di Indonesia memperoleh tambahan berat badan rata-rata enam kilogram setelah Hari Raya. Sangat penting bagi kita untuk mempertahankan kebiasaan gaya hidup sehat, termasuk membuat keputusan makanan yang lebih baik dan dipadu dengan aktivitas fisik, untuk memudahkan manajemen berat badan dan memperoleh kesejahteraan," ujar Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA, Kamis, 13 Juni 2019.
Survei tersebut juga mengungkap kalau 75 persen responden Indonesia menyatakan mereka cenderung kurang melakukan olahraga atau aktivitas fisik selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Sementara 66 persen responden menyatakan bahwa akan menunda agenda berolahraga hingga Hari Raya usai.
Alasan utama mereka menunda olahraga adalah karena lebih fokus menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga (60 persen), minimnya waktu untuk melakukan olahraga selama libur lebaran (47 persen) dan sulit untuk menjaga aktivitas olahraga selama liburan (36 persen).(nsa)