Sebentar Lagi Lebaran, Ingat Jangan Berlebihan Makan Daging

Daging asap
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Setelah berpuasa selama satu bulan lamanya, umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Lebaran menjadi momen yang paling dinanti untuk berkumpul bersama keluarga besar.

Konsumsi Makanan All You Can Eat Bisa Picu Hipertensi? Begini Kata Dokter

Selain bermaaf-maafan, Lebaran juga menjadi momen untuk bisa bersantap makanan lezat bersama keluarga.  

Berbagai makanan lezat pun tersedia saat Lebaran, mulai dari rendang, semur daging, opor ayam, gulai sapi, hingga dendeng balado. Namun, bukan berarti Anda bisa mengonsumsi daging secara berlebihan selama Lebaran nanti.

Mengenal Butcher: Profesi Menjanjikan dengan Gaji Fantastis di Luar Negeri

Hal ini lantaran, jika mengonsumsi daging bisa berpengaruh pada kesehatan tubuh seseorang.

Dalam program Ayo Hidup Sehat tvOne, dr. Marya W Haryono, Mgizi, SpGK menjelaskan, jika terlalu sering mengonsumsi daging bisa berpengaruh ke stroke dan serangan jantung.

Di usia ke-27, SNJ Perkuat Sinergi Tingkatkan Kontribusi untuk Bangsa

“Fakta. Kalau terlalu sering ini berarti dominan konsumsi daging setiap hari. Daging merah efeknya selain ke jantung, pembuluh darah ke otak, stroke, dan keganasan seperti kanker,” kata dia.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi olahan daging dapat meningkatkan tekanan darah. Hal ini lantaran dalam proses pengolahannya diberikan bumbu-bumbu tambahan seperti garam.

Padahal daging sapi, kata dr. Marya, sudah mengandung natrium tinggi. Jika ditambahkan natrium bisa meningkatkan tekanan darah.

“Saat mengolah daging ada tambahan bumbu berupa tambahan natrium. Padahal dalam daging natrium tinggi, kalau tambah natrium seperti garam dan bumbu lain bisa tingkatkan tekanan darah. Untuk mencegahnya atur makan daging, jangan terlalu sering makan daging,” tutur dia.

Daging Kerbau asal India masuk ke Indonesia tanpa dokumen lengkap

Guru Besar IPB Minta Pemerintah Setop Impor Daging dari India Jika Ingin Bebas dari PMK

Indonesia harus menghentikan impor dari negara negara yang bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK.

img_title
VIVA.co.id
1 Februari 2025